ARGUMEN VALID DAN INVALID
Argumen adalah suatu
pernyataan tegas yang diberikan oleh sekumpulan proposisi P1, P2, .........,Pn yang
disebut premis (hipotesa/asumsi) dan
menghasilkan proposisi Q yang lain yang disebut konklusi (kesimpulan).
Secara umum di
notasikan dengan
P1,P2, ..........,Pn
├Q atau dapat
juga ditulis
|
|||||
Nilai kebenaran
suatu argumen ditentukan sebagai berikut :
“ Suatu argumen P1,P2,…………,,Pn
├ Q dikatakan benar (valid) jika Q bernilai benar untuk semua premis
yang benar dan argumen dalam keadaan selain itu dikatakan salah
(invalid/fallacy)”.
Dengan kata
lain, suatu argumen dikatakan valid apabila untuk sembarang pernyataan yang
disubtitusikan ke dalam premis, jika semua premis benar maka konklusinya juga
benar. Sebaliknya jika semua premis benar tetapi konklusinya ada yang salah
maka argumen tersebut dikatakan invalid
(fallacy).
Jadi suatu
argumen dikatakan valid jika
dan hanya jika proposisi P1ÙP2Ù........ÙPn) Þ Q adalah sebuah Tautologi.
Contoh 1.14 :
1.
Premis
P1 : Jika Office dan Delphi diperlukan maka semua orang
akan belajar komputer
P2 : Office dan Delphi diperlukan
Konklusi
Q : Semua orang akan belajar
komputer
Jika ditulis dalam bentuk notasi logika
Misal p : Office dan Delphi diperlukan
q : Semua orang belajar
komputer
Maka argumen diatas dapat ditulis :
pÞq, p ├ q (valid)
2.
Misal p : Saya suka
kalkulus
q : Saya lulus ujian kalkulus
Maka argumen p Þ q, p ├ q dapat ditulis
P1 : Jika saya suka
kalkulus, maka saya akan lulus ujian kalkulus
P2 : Saya lulus ujian
kalkulus
\ Saya lulus ujian kalkulus (valid)
Untuk
mengetahui suatu argumen apakah valid atau tidak maka dapat dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Tentukan premis dan
konklusi argumen
2.
Buat tabel yang
menunjukkan nilai kebenaran untuk semua premis dan konklusi.
3.
Carilah baris kritis
yatitu baris diman semua premis bernilai benar.
4.
Dalam baris kritis
tersebut, jika nilai kesimpulan semuanya benar maka argumen tersebut valid.
Jika diantara baris kritis tersebut ada baris dengan nilai konklusi salah maka
argumen tersebut tidak valid.
Contoh 1.15:
Tentukan apakah
argumen berikut ini valid atau invalid
a)
pÚ(qÚr), Ør ├ pÚq
b)
pÞ(qÚØr), qÞ(pÙr) ├pÞr
Penyelesaian
a)
Baris ke
|
p
|
q
|
r
|
qÚr
|
pÚ(qÚr)
(Premis) |
Ør
(Premis)
|
pÚq
(konklusi)
|
1
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
2
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
3
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
4
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
5
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
6
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
7
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
8
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
Dapat dilihat
pada tabel diatas bahwa baris 2, 4, dan 6 premisnya bernilai benar semua.
Kemudian lihat pada baris konklusi. Ternyata pada baris
konklusi semuanya bernilai benar. Maka argumen diatas adalah valid.
b) Silahkan
Anda kerjakan!.
ATURAN PENARIKAN KESIMPULAN
A.
MODUS PONEN
Modus ponen atau penalaran langsung adalh salah satu metode inferensi
dimana jika diketahui implikasi ” Bila p maka q ” yang diasumsikan bernilai
benar dan antasenden (p) benar. Supaya implikasi pÞq bernilai benar, maka q juga harus bernilai benar.
Modus Ponen : pÞq , p ├ q
atau dapat juga ditulis
pÞq
p
――――
\ q
Contoh 1.16 :
Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan tersebut habis
dibagi 10
Digit terakhir suatu bilangan adalah 0
――――――――――――――――――――――――――――――――――――
\ Bilangan tersebut habis dibagi 10
B.
MODUS TOLLENS
Bentuk modus tollens mirip dengan modus ponen, hanya saja premis kedua dan
kesimpulan merupakan kontraposisi premis pertama modus ponen. Hal ini
mengingatkan bahwa suatu implikasi selalu ekuivalen dengan kontraposisinya.
Modus Tollens : pÞq, Øq ├ Øp
Atau dapat juga ditulis
pÞq
Øq
――――
\ Øp
Contoh 1.17:
Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan tersebut habis
dibagi 10
Suatu bilangan tidak habis dibagi 10
――――――――――――――――――――――――――――――――――――
\ Digit terakhir bilangan tersebut bukan 0
C.
PENAMBAHAN DISJUNGTIF (ADDITION)
Inferensi penambahan disjungtif didasarkan atas fakta bahwa suatu kalimat
dapat digeneralisasikan dengan penghubung ”Ú”. Alasannya adalah karena penghubung ”Ú” bernilai benar jika salah satu komponennya bernilai
benar.
Misalnya saya mengatakan ”Langit berwarna biru” (bernilai benar). Kalimat
tersebut tetap akan bernilai benar jika ditambahkan kalimat lain dengan
penghubung ”Ú”. Misalnya ”Langit berwarna biru atau bebek adalah binatang menyusui”.
Kalimat tersebut tetap bernilai benar meskipun kalimat ”Bebek adalah binatang
menyusui”, merupakan kalimat yang bernilai salah.
Addition
: p ├(pÚq) atau q ├ (pÚq)
Atau dapat ditulis
p atau q
―――― ――――
\ pÚq \ pÚq
Contoh 1.18 :
Simon adalah siswa SMU
――――――――――――――――――――
\ Simon adalah siswa SMU atau SMP
D.
PENYEDERHAAN KONJUNGTIF (SIMPLIFICATION)
Inferensi ini merupakan kebalikan dari inferensi penambahan disjungtif.
Jika beberapa kalimat dihubungkan dengan
operator ”Ù”, maka kalimat tersebut dapat diambil salah satunya secara khusus
(penyempitan kalimat).
Simplification : (pÙq) ├p atau (pÙq) ├ q
Atau dapat ditulis
pÙq atau pÙq
――― ―――
\ p \ q
Contoh 1.19 :
Langit berwarna biru dan bulan berbentuk bulat
―――――――――――――――――――――――――
\ Langit berwarna biru atau \ Bulan berbentuk bulat
E.
SILOGISME DISJUNGTIF
Prinsip dasar Silogisme Disjungtif (Disjunctive syllogism) adalah kenyataan
bahwa apabila kita dihadapkan pada satu diantara dua pilihan yang ditawarkan (A
atau B). Sedangkan kita tidak memilih/tidak menyukai A, maka satu-satunua
pilihan adalah memilih B. Begitu juga sebaliknya.
Silogisme Disjungtif : pÚq, Øp ├q dan pÚq, Øq ├ p
Atau dapat ditulis
pÚq atau pÚq
Øp Øq
―――― ――――
\ q \ p
Contoh 1.20:
Saya pergi ke mars atau ke bulan
Saya tidak pergi ke mars
――――――――――――――――――
\ Saya pergi ke bulan
F.
SILOGISME HIPOTESIS (TRANSITIVITY)
Prinsip silogisme hipotesis adalah sifat transitif pada implikasi. Jika
implikasi pÞq dan qÞr keduanya bernilai benar, maka implikasi pÞr bernilai benar pula.
Transitivity
: pÞq , qÞr ├ pÞr
Atau dapat ditulis
pÞq
qÞr
―――――
\ pÞr
Contoh 1.21:
Jika hari hujan maka tanahnya menjadi berlumpur
Jika tanahnya berlumpur maka sepatu saya akan kotor
―――――――――――――――――――――――――――――
\ Jika hari hujan maka sepatu saya akan kotor.
G.
KONJUNGSI
Jika ada dua kalimat yang masing-masing benar, maka gabungan kedua kalimat
tersebut dengan menggunakan penghubung ”Ù” juga bernilai benar.
Konjungsi
p
q
――
\ pÙq
H.
DILEMA
Kadang-kadang, dalam kalimat yang dihubungkan dengan penghubung ”Ú”, masing-masing kalimat dapat mengimplikasikan sesuatu yang sama. Berdasarkan hal itu maka
suatu kesimpulan dapat diambil.
Dilema :
pÚq
pÞr
qÞr
―――
\r
SOAL
LATIHAN 5
1. Tentukan
konklusi dari premis-premis berikut dan sebutkan aturan inferensi yang
melandasinya.
Jika
diketahui
p : Dita
sedang online
q : Dita membuka facebook
r :
Dita menonton youtube
s : Dita download mp3
t : Dita sedang chating.
a)
Jika dita sedang
online maka dita tidak membuka facebook.
Dita sedang online.
―――――――――――――――――――――――――――――――
\
b) Jika Dita
tidak sedang online atau membuka facebook maka Dita tidak sedang online dan tidak membuka facebook.
Dita tidak sedang online atau membuka
facebook.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
c)
Jika Dita tidak
sedang online maka Dita membuka facebook.
Dita tidak
sedang online.
―――――――――――――――――――――――――――――――
\
d) Jika Dita tidak sedang online atau membuka
facebook maka dita membuka facebook atau tidak menonton youtube.
Dita tidak sedang online atau membuka
facebook.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
e)
Jika Dita tidak
sedang online dan membuka facebook maka
Dita membuka facebook dan menonton youtube.
Dita
tidak membuka facebook atau Dita tidak menonton youtube.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
f)
Jika Dita
sedang online dan menonton youtube maka Dita tidak menonton youtube.
Jika
Dita tidak membuka facebook maka Dita menonton youtube.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
g)
Jika Dita tidak
sedang online dan membuka facebook maka
Dita membuka facebook dan tidak menonton youtube.
Jika
Dita membuka facebook dan tidak menonton youtube maka Dita download mp3.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
h)
Jika Dita sedang online dan menonton
youtube maka Dita tidak membuka fecebook.
Jika
Dita tidak membuka facebook maka Dita mendownload mp3.
Dita
tidak mendownload mp3.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
i)
Jika Dita tidak sedang online atau tidak
membuka facebook maka Dita sedang mononton youtube dan tidak mendownload mp3.
Jika
Dita membuka facebook dan tidak memnonton youtube maka Dita download mp3.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
j)
Jika Dita sedang online maka Dita tidak
membuka facebook atau Dita mendownload mp3.
Dita tidak mendownload mp3.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
k)
Jika Dita tidak sedang
online atau tidak membuka facebook maka Dita menonton youtube.
Dita tidak mendownload mp3.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
l)
Jika Dita sedang
online dan membuka facebook maka Dita menonton youtube
Dita membuka facebook.
Dita sedang online.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
m) Jika Dita sedang online maka Dita membuka facebook dan menonton youtube.
Jika Dita menonton youtube maka Dita download mp3.
Dita sedang online.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
n)
Jika Dita sedang
online atau menonton youtube maka Dita membuka facebook.
Jika Dita download mp3 maka Dita sedang online.
Dita download mp3.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
o)
Jika Dita sedang
online dan tida membuka facebook maka Dita menonton youtube.
Dita tidak memnonton youtube.
Jika Dita sedang chatting maka Dita membuka facebook.
――――――――――――――――――――――――――――――――――
\
2.
Lengkapilah premis-premis
yang hilang berikut dan tentukan konklusinya.
a)
1. (pÚq) Þ (rÙ Øs) (premis)
f) 1. (pÚq)Ú Ør
(premis)
2. Ø(rÙ Øs) (premis) 2. ØpÙØq (premis)
3. (pÚq) Þ p (premis) 3. (2,
de morgan)
4. (1.2,
m tollen) 4. (1,3
silog. disj)
5. (3,
de morgan) -----------------
--------------------- \ (4, addition s)
\ (5, simplifikasi) g) 1. (pÚq)Þ(rÞ Øs) (premis)
b)
1. (ØpÙq)Þ(qÙ Ør) (premis) 2. ØrÙs (premis)
2. (qÙ Ør)Þs (premis) 3. (2,de morgan)
3. Øs (premis) 4. (1,3 m ponen)
4. (1,2
transitivity) 5. (4,de morgan)
5. (4,3
m tollen) -----------------
---------------------- \ (5,simplification)
\ (5, de morgan) h) 1. (pÚq)Þr (premis)
c)
1. (pÙr) Þ Øq (premis) 2. Ør
(premis)
2. Øq Þ r (premis) 3. (1,2 m
tollen)
3. Ør (premis) 4. (3,de
morgan)
4. (1,2
transitivity) -------------------
5. (4,3
m tollen) \ (4,simplification)
\ (5, de morgan)
d)
1. p Þ (rÙq) (premis)
i) 1. (pÚq) Þ (rÙs) (premis)
2. Ør (premis) 2. p (premis)
3. (2, addition )
3. (1, addition)
4. (3, de
morgan) 4. (1,3 m ponen)
--------------------- -------------------
\ (m tollen) \ (4, simplification)
e)
1. p Þ Øq (premis) j) 1. pÞ(qÙr) (premis)
2. Øq Þ Ør (premis) 2. Øq (premis)
3. (r Þ Øp) Þ t (premis) 3. (2, addition)
4. (1,2
transitivity) 4. (3,de morgan)
5. (4, ekuivalen rÞ Øp)
------------------
------------------- \ (1,4 m tollen)
\ (3,5 m ponen)
3.
Buktikan bahwa
konklusi dari pernyataan-pernyataan berikut valid dengan melengkapi aturan
inferensinya.
a)
1. sÞr
2. (pÚq)Þ Ør
3. Øs Þ (Øq Þ Ør)
4. P
-----------------
\ q
b)
1. pÞ(qÙr)
2. rÞs
3. p
-----------------
\ s
c)
1. (pr)Þq
2. sÞp
3. s
-----------------
\ q
d)
1. (pq) Þr
2. Ør
3. tÞq
-----------------
\ Øt
e)
1. (pÙ Øq)Þr
2. sÞp
3. qÞ Øu
4. uÙs
----------------
\ r
f)
1. (pÞq)Þr
2. Ø(qÚr)
----------------
\ p
4.
Pada suatu hari
Anda hendak pergi ke kampus dan baru sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah mengingat-ingat, ada beberapa fakta yang Anda
pastikan kebenarannya:
a.
Jika kacamataku
ada di meja dapur, maka aku pasti sudah melihatnya ketika sarapan pagi.
b.
Aku membaca koran
di ruang tamu atau aku membacanya di dapur.
c.
Jika aku membaca
koran di ruang tamu, maka pastilah kacamata kuletakkan di ruang tamu.
d.
Aku tidak melihat
kacamataku pada waktu sarapan pagi.
e.
Jika aku membaca
koran di ranjang, maka kacamata kuletakkan di meja samping ranjang.
f.
Jika aku membaca
koran di dapur, maka kacamataku ada di meja dapur.
Berdasarkan pada fakta-fakta diatas, tentukan di mana
letak kacamata tersebut.
5.
Siswo dihadapkan
pada tiga wanita yaitu Indah,Serly,dan Qomariah,seandainya diberikan hipotesa –
hipotesa sebagai berikut :
a)
Siswo mencintai
Indah atau Serly
b) Jika
siswo mencintai Indah maka Siswo mencintai Serly
c) Jika
Siswo mencintai Serly maka Siswo mencintai Qomariah
d) Siswo
tidak mencintai Qomariah
Siapakah
yang dicintai Siswo?
6.
Perhatikan hipotesa –
hipotesa di bawah ini.
a.
Jika Ali mendapat A pada ujian akhir maka Ali mendapat A untuk matakuliah Logika Jnformatika
b.
Jika Ali mendapat A untuk matakuliah Logika Informatika maka dia dinominasikan
mendapat beasiswa.
c.
Ali tidak
dinominasikan mendapat beasiswa.
Buatlah kesimpulan dari hipotesa di atas.
0 komentar:
Post a Comment