Tkj Jambi STMIK Nurdin Hamzah Jambi, Teknik Informatika

Monday 27 April 2015

Access Point Linksys WAP54G : Instalasi dan Konfigurasinya


Access Point Linksys WAP54G : Instalasi dan Konfigurasinya
L
Baiklah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Instalasi Access Point Linksys WAP54G 802.11b/g beserta konfigurasinya.
Tampak Depan

l1Tampak Belakang
l2
Requirement
  1. Access Point Linksys WAP54G
  2. PC/Laptop untuk mengkonfigurasikan AP
  3. Straight-over Cable jika tidak menggunakan wireless
Step 1 : Instalasi AP ke PC/Laptop untuk dikonfigurasi
  1. Hubungkan AP dengan sumber daya listrik dengan kabel power yang sudah disediakan.
  2. Koneksikan AP dengan PC/Laptop Administrator untuk dikonfigurasi (secara wireless atau melalui kabel Straight-over)
  3. Default IP dari AP WAP54G adalah 192.168.1.245 , maka setting lah PC/Laptop Admin ke 1 jaringan/network dengan AP misalkan IP PC/Laptop adalah 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0
l3
  1. Langkah Selanjutnya adalah mencoba masuk ke alamat konfigurasi AP yaitu 192.168.1.245 dengan browser yang anda gunakan. Kenapa? Karena konfigurasi AP WAP54G ini adalah web based/browser based, untuk memudahkan pengguna dalam mensetting/konfigurasinya
  2. Jika diminta Username/Password seperti dibawah ini, maka kosongkan pilihan username dan isi admin untuk password.
l4

Step 2 : Konfigurasi AP oleh PC/Laptop
Setelah berhasil melakukan Instalasi AP, maka step selanjutnya adalah melakukan Konfigurasi AP. Terdapat 4 tab dasar konfigurasi yaitu “Setup”, “Wireless”, “Administration”, dan “Status”
Tab Pertama : Setup
l5Di Tab Setup bisa dilihat terdapat 2 sub-tab yaitu “Network Setup” untuk konfigurasi nama device dan tipe konfigurasi IP, alamat IP, Subnet Mask, dan Default Gateway.l5
Pada sub-tab “AP-Mode” berisi tentang Mode AP yang akan digunakan, apakah sebagai Access Point biasa, AP client untuk sebagai client dari AP lain, Wireless Repeater sebagai penguat sinyal, atau Wireless Bridge. Pada kesempatan ini kita akan mengkonfigurasi Access Point jadi pilih mode “Access Point”
l6Tab Kedua : Wirelessl7
Sub-tab pertama : Basic Wireless Setting
terdapat 4 jenis konfigurasi, yaitu
Mode, pilihan generasi AP yg digunakan ada 802.11b, 802.11g, dan Mixed untuk keduanya.
SSID (Service Set IDentifier), nama untuk pengenal service yang digunakan. Dipakai untuk mengenali AP yang terbaca oleh Wireless Laptop misalnya.
Channel, Frekuensi signal yang dipancarkan ada dari 1 – 11 pilihan channel yang dapat digunakan. Tujuannya agar sinyal tidak ber interferensi jika ada 2 AP pada satu wilayah.
SSID Broadcast, menandakan bahwa apakah SSID dari AP akan terbaca oleh perangkat Wireless End User atau tidak, jika disabled maka ketika kita membuka panel Wireless Connection, SSID dari AP ini tidak akan terdeteksi (hidden) tetapi bukan berarti tidak ada sinyal disekitar Wireless tersebut.
l8
Sub-tab Kedua : Wireless Security
Pilihan security untuk Access Point, yaitu WEP, WPA-Personal, WPA2-Personal, WPA2-Mixed, WPA-Enterprise, Radius, dan disable (tidak menggunakan security). Tiap mode keamanan memiliki enkripsi dan algoritma tersendiri dalam menangani keamanan AP.
l9
Sub-tab ketiga : Wireless MAC Filter
Jika enable, maka terdapat 2 mode yaitu Prevent  untuk memblok koneksi dari MAC Address tertentu atau Permit untuk mengizinkan koneksi dari MAC Address tertentu.
l10
Sub-tab keempat : Advanced Wireless Setting
Setting AP dengan konfigurasi yang lebih rumit.
Tab Ketiga : Administrationl11
Yang paling penting dari tab keempat ini adalah sub-tab “Management” (yang lain tidak akan dibahas karena menurut saya kurang penting)
Pada Management ini, sangat penting untuk merubah password AP yang digunakan, biasakan untuk mengganti password secara rutin untuk menjaga dari serangan Brute-Force atau serangan lain. Backup dan Restore adalah menyimpan konfigurasi yang sudah ada menjadi sebuah file, jikalau AP akan di reset, maka konfigurasi yang telah di backup dapat direstore. Catatan bahwa jika AP di reset, maka password AP akan kembali menjadi admin.
Tab keempat : Statusl12
Pada tab ini akan menjelaskan tentang informasi AP yang digunakan seperti MAC Address, IP Address, Subnet, Versi Firmware yang digunakan dan Default Gateway jaringan.
Yang paling penting dalam mengkonfigurasi AP adalah :
  1. Setting IP Address AP (jangan menggunakan IP default 192.168.1.245) untuk faktor keamanan
  2. Gunakan Mode AP sebagaimana mestinya, jika ingin setting Wireless Repeater, maka Pilih Wireless Repeater, dan sebagainya
  3. Gunakan Enkripsi dan Security yang aman, misalkan penggunaan password yang rumit
  4. Bila MAC Address Filtering dibutuhkan, gunakan secukupnya.

Untuk Dokumentasi Official nya bisa dilihat di :
http://support.linksys.com/en-apac/support/accesspoints/WAP54G
Atau UI dari Konfigurasi LinkSys WAP54G :
http://ui.linksys.com/files/WAP54G/v3/3.01/Setup.htm

full sumber
http://jidniilman.blog.upi.edu/2013/10/30/access-point-linksys-wap54g-instalasi-dan-konfigurasinya/

MAKALAH Sistem Komputer KARAKTERISTIK SET INSTRUKSI


MAKALAH SET INSTRUKSI






Disusun Oleh:
Muhammad Zakaria Mustin


                     


Guru pembimbing
Musonnapat.S.Kom






Dinas pendidikan Kota Jambi
SMK Prasasti Karang Berahi Jambi
                                 



Kata Pengantar

 Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami rahmat,hidayah dan inayahnya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Arsitektur Set Instruksi ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang lebih baik.
Makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas Arsitektur Komputer, dalam makalah ini kami akan membahas tentang Set Instruksi dalam komputer. Dengan harapan agar kita semua mengetahui pandangan terhadap komputer.
Alhamdulillah pada kesempatan ini akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Set Intruksi” dimana makalah ini adalah salah satu tuntutan dalam memenuhi salah satu tugas yang diberikan dengan mata kuliah Arsitektur komputer. Adapun harapannya dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan juga dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya penulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang diberikan karena dengan itu kita dapat belajar lebih baik lagi.
Dalam penulisan makalah ini pastinya terdapat kekurangan serta kesalahan yang tidak disengaja, oleh karena itu kami mengharapkan partisipasinya serta kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar menjadi makalah yang lebih baik lagi

Akhir kata.

Wassalamualaikum wr wb






DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................
Daftar Isi....................................................................
 Bab I Pembahasan.....................................................
A.    Karakteristik Instruksi Mesin.........................
B.     Tipe- Tipe Operand......................................
C.     Tipe- Tipe Operasi.......................................
D.    Pengalamatan...............................................
D1. Direct Addressing..................................
D2. Indirect Addressing................................
D3. Imediatte Addressing..............................
D4. Pengenalan Pada Register Addressing.....
E.     Format Instruksi...........................................
E1. Jenis-jenis Operand.................................
E2. Jenis-Jenis Instruksi.................................
E3. Transfer Data..........................................
Bab II Penutup............................................................
              A.Kesimpulan...............................................
              B.Daftar Pustaka...........................................

 











BAB I
 PEMBAHASAN
A. Karakteristik instruksi mesin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas untuk menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam.

Jadi, karakteristik-karakteristik instruksi mesin adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh instruksi-instruksi atau kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal sebagai set instruksi CPU.
 Elemen-elemen Instuksi Mesin
Setiap instruksi harus terdiri dari informasi yang diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi. Gambar langkah-langkah yang terdapat dalam eksekusi instruksi dan bentuk elemen-elemen instruksi mesin, adalah sebagai berikut :
1.     Kode Operasi : menentukan operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya: ADD,I/O). Operasi itu dispesifilan oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai kode operasi.
2.     Acuan Operand Sumber : Operasi dapat melibatkan satu atau lebih operand sumber, dengan kata lain, operand adalah input bagi operasi.
3.     Acuan Operand Hasil: Operasi dapat menghasilkan sebuah hasil.
4.     Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen ini memberitahukan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil setelah menyelesaikan eksekusi suatu instruksi. Instuksi berikutnya yang akan diambil berada di memori utama atau pada system memori virtual, akan berada baik di dalam memori utama atau memori sekunder. Umumnya, instruksi yang akan segera diambil selanjutnya, berada setelah instruksi saat itu. Ketika acuan eksplisit dibutuhkan, maka alamat memori utama atau alamat memori virtual harus disiapkan. Operand sumber dan hasil dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut ini:

  • Memori Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi berikutnya, maka alamat memori utama atau memori virtual harus diketahui.
  • Register CPU: Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri dari sebuah register atau lebih yang dapat diacu oleh instruksi-instruksi mesin. Bila hanya terdapat sebuah register saja, maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk implicit. Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap register diberi nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor register yang dimaksud.
  • Perangkat I/O: Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat yang diperlukan oleh operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, maka perangkat ini merupakan memori utama atau memori virtual.
Untuk dapat dieksekusi, suatu instruksi harus berisi elemen informasi yang diperlukan CPU secara lengkap dan jelas.
Elemen instruksi mesin di antaranya adalah :
  • Operation Code (OP Code)
    menspesifikasi operasi yang akan dilakukan Kode Operasi berbentuk Kode Biner.
  • Source Operand Reference
    operasi dapat berasal dari satu sumber. Operand adalah input operasi.
  • Result Operand Reference
    hasil operasi/keluaran operasi.
  • Next Instruction Reference
    menginformasikan CPU ke instruksi berikutnya yang harus diambil dan dieksekusi.






B. Tipe-tipe Operand
Operand adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang dapat digunakan untuk melakukan operasi. Operand atau operator dalam bahasa C berbentuk simbol bukan berbentuk keyword atau kata yang biasa ada di bahasa pemrograman lain. Simbol yang digunakan bukan karakter yang ada dalam abjad tapi ada pada keyboard kita seperti =,,* dan sebagainya.
Tipe-tipe operand diantaranya :
1. Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
2. Numbers :
- Integer or fixed point
- Floating point
- Decimal (BCD)
3. Characters :
- ASCII
- EBCDIC
4. Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1

Jenis-jenis operator adalah sebagai berikut :
1. Operator Aritmetika
Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – (mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi).

2. Operator relational
Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > (lebih besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak sama).

3. Operator Logik
Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not).

C. Tipe-tipe Operasi
Dalam perancangan arsitektur komputer, jumlah kode operasi akan sangat berbeda untuk masing-masing komputer, tetapi terdapat kemiripan dalam jenis operasinya.

Jenis operasi komputer
-Transfer data – konversi
1. Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
2. Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
3. Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
4. Menetapkan mode pengalamatan.

-Aritmatika – input/output
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
1. Transfer data sebelum atau sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.

-Logika – kontrol sistem dan transfer kontrol
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan
konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
D. Pengalamatan
Metode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan  mengalamati suatu lokasi memori pada  sebuah alamat di mana operand akan diambil. Mode pengalamatan diterapkan pada set instruksi, pengalamatan memberikan fleksibilitas khusus yang sangat penting. Mode pengalamatan ini meliputi direct addressing, indirect addressing, dan immediate addressing.



1. Direct Addresing
Dalam mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung dalam alamat memori lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca data dari RAM internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam akumulator. Mode pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat tidak langsung seperti immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal. Demikian pula akan lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel.
Kelebihan dan kekurangan dari Direct Addresing antara lain :
  • Kelebihan
  • Field alamat berisi efektif address sebuah operand
  • Kelemahan
  • Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang word
2. Indirect Addresing
Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini pula satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM internal pada keluarga 8052. Contoh: MOV A,@R0. Dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang berada pada alamat memori yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian mengisikannya ke akumulator. Mode pengalamatan indirect addressing selalu merujuk pada RAM internal dan tidak pernah merujuk pada SFR. Karena itu, menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari 7Fh hanya digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM internal.
Kelebihan dan kekurangan dari Indirect Addresing antara lain :
  • Kelebihan
  • Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
  • Kekurangan
  • Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat preoses operasi

3. Immediate Addresing
Mode pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata lain, tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan. Contohnya: MOV A,#20h. Dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan harga yang langsung mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga yang dipakai langsung tersedia.
Kelebihan dan kekurangan dari Immedieate Addresing antara lain :
  • Keuntungan
  • Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh operand
  • Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat
  • Kekurangan
  • Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat
B.  Pengenalan pada Register Addressing
Register adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang dapat diakses dengan kecepatan tinggi. Metode pengalamatan register ini  mirip dengan mode pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori utama. Field yang mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau 16 register general purpose.
Kelebihan dan kekurangan Register Addressing :
  • Keuntungan pengalamatan register
  • Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi memori
  • Akses ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan lebih cepat
  • Kerugian
  • Ruang alamat menjadi terbatas



Register Indirect Addressing
Metode pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak langsung  Perbedaanny
a adalah field alamat mengacu pada alamat register. Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register.
Kelebihanan dan kekurangan pengalamatan register tidak langsung adalah sama dengan pengalamatan tidak langsung
  • Keterbatasan field alamat  diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak
  • Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak langsung.
Pengenalan Displacement Addressing dan Stack Addresing
Displacement Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit.
Field eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah pada register.
Ada tiga model displacement : Relative addressing, Base register addressing, Indexing
  • Relative addressing
Register yang direferensi secara implisit adalah progra counter (PC)
  • Alamat efektif relative addresing didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan ke field alamat
  • Relativ addressing memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-operand berikutnya
  • Base register addresing, register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field alamat berisi perpindahan dari alamat itu
  • Referensi register dapat eksplisit maupun implisit
  • Memanfaatkan konsep lokalitas memori

  • Indexing adalah field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
  • Merupakan kebalikan dari mode base register
  • Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing
  • Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program iterative
Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-first-out. Stack merupakan blok lokasi yang terbalik. Butir ditambakan ke puncak stack sehingga setiap saat blok akan terisi secara parsial. Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat bagian paling atas stack. Dua elemen teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack pointer mereferensi ke elemen ketiga stack. Stack pointer tetap berada dalam registerDengan demikian, referensi-referensi  ke lokasi stack di dalam memori pada dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung
E.FORMAT INSTRUKSI
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format).
E.1 JENIS-JENIS OPERAND
  • Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
  • Numbers :    - Integer or fixed point
- Floating point 
- Decimal (BCD)
  • Characters :             -ASCII
-EBCDIC
  • Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1


E.2 JENIS INSTRUKSI
1.      Data processing: Arithmetic dan  Logic Instructions
2.      Data storage: Memory instructions
3.      Data Movement: I/O instructions
4.      Control: Test and branch instructions
E.3 TRANSFER DATA
  • Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
  • Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
  • Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
  • Menetapkan mode pengalamatan.
  • Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :
     a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
     b. Apabila memori dilibatkan :
       -  Menetapkan alamat memori.
       -  Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
       - Mengawali pembacaan / penulisan memori 
Operasi set instruksi untuk transfer data :
  • MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
  • STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
  • LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
  • EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
  • CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
  • SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
  • PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
  • POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber

BAB II PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan bahwa instruksi-instruksi mesin harus mampu  mengolah data sebagai implementasi keinginan-keinginan kita
Set instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa mesin (machine code), karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti sebagai bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya digunakan representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia.
Di dalam sebuah instruksi terdapat beberapa elemen-elemen instruksi:
  • Operation code (Op code)
  • Source Operand reference
  • Result Operand reference
  • Next Instruction Reference
Terdapat kumpulan unit set instruksi yang dapat digolongkan dalam jenis-jenisnya, yaitu :
·         1.      Pengolahan data (data processing)
Meliputi operasi-operasi aritmatika dan logika, operasi aritmatika memiliki kemapuna komputasi untuk pengolahan data numrik, sedangkan instruksi logika beroperasi terhadap bit-bit, bukannya sebagi bilangan, sehingga insrtuksi ini memiliki kemampuan untuk pengolahan data lain.
·         2.      Perpindahan data ( data movement)
Berisi instruksi perpindahan data antar register maupun modul I/O.untuk dapat diolah oleh CPU maka diperlukan operasi-operasi yang bertugas memindahkan data operand yang diperlukan.
·         3.      Penyimpanan data ( data storage)
Berisi instruksi-instruksi penyimpanan ke memori, instruksi penyimpanan sangat penting dalam operasi komputasi, karena data tersebut akan digunakan untuk operasi berikutnya, minimal untuk ditampilkan pada layar harus diadakanpenyimpanan walaupun sementara
·         4.      Control aliran program ( program flow control)
Berisi instruksi pengontrolan operasi dan pencabangan, instruksi ini berguna untuk pengontrolan status dan mengoperasikan pencabangan ke set instruksi lain.


Sumber :


TOTAL PAGEVIEWS

Follow Us

Blog Archive

About Me

ilmu komputer zakaria
View my complete profile

blog

https://ilmukomputerzakaria.blogspot.com https://perhitunganakuntansitkjzakaria.blogspot.com https://debianzakariamustin.blogspot.com

Translate

Muhammad Zakaria Mustin. Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *