MIKROTIK INDONESIA
Sebelum melakukan pembelian routerboard, disarankan untuk melihat detail spesifikasi produk. Pernahkan Anda melihat fitur PoE-In dan Poe-out pada RouterBoard ?, atau ketika kita sedang melihat - lihat gambar RouterBoard, ada beberapa jenis routerboard dimana terdapat warna kuning pada salah satu atau beberapa interface. Informasi tersebut merupakan petunjuk bahwa RouterBoard support fitur PoE, sebuah fitur yang cukup menarik untuk diimplementasikan pada jaringan kita.
Sebelum melakukan pembelian routerboard, disarankan untuk melihat detail spesifikasi produk. Pernahkan Anda melihat fitur PoE-In dan Poe-out pada RouterBoard ?, atau ketika kita sedang melihat - lihat gambar RouterBoard, ada beberapa jenis routerboard dimana terdapat warna kuning pada salah satu atau beberapa interface. Informasi tersebut merupakan petunjuk bahwa RouterBoard support fitur PoE, sebuah fitur yang cukup menarik untuk diimplementasikan pada jaringan kita.
PoE
Merupakan kependekan dari Power Over Ethernet, dengan kata lain metode yang memanfaatkan kabel twisted pair (UTP/STP) sebagai media transmisi power (daya). Manfaat PoE akan sangat terasa ketika kita melakukan pemasangan perangkat wireless outdoor di tower. Dengan adanya PoE, kita tidak perlu melakukan penarikan kabel power dari catu daya ke perangkat router yang ada diatas tower. Contoh topologi pemasangan perangkat yang memanfaatkan PoE.
PoE-In
Merupakan kependekan dari Power Over Ethernet, dengan kata lain metode yang memanfaatkan kabel twisted pair (UTP/STP) sebagai media transmisi power (daya). Manfaat PoE akan sangat terasa ketika kita melakukan pemasangan perangkat wireless outdoor di tower. Dengan adanya PoE, kita tidak perlu melakukan penarikan kabel power dari catu daya ke perangkat router yang ada diatas tower. Contoh topologi pemasangan perangkat yang memanfaatkan PoE.
Kebanyakan para pengguna MikroTik sudah cukup familiar dengan fitur PoE-In pada
RouterBoard. Artinya
jika RouterBoard
support PoE-In, maka routerboard tersebut bisa menerima power dari interface ether
PoE tanpa perlu power melalui power jack. RouterBoard yang support fitur ini kebanyakan
RouterBoard yang digunakan untuk kebutuhan wireless.
Dengan adanya fitur PoE-In ini, teknisi tidak perlu repot mengalokasikan kabel
power untuk memberikan power ke RouterBoard, cukup gunakan PoE untuk melewatkan
power
melalui kabel UTP, artinya kabel UTP akan digunakan untuk melewatkan data sekaligus
melewatkan power untuk RouterBoard. Pada paket wireless outdoor biasanya sudah
termasuk passive PoE. Bentuk passive PoE tiap paket wireless outdoor terkadang
berbeda tergantung spesifikasi alat. Contoh gambar Passive poE.
Pada bagian luar biasanya terdapat beberapa teks informasi. Untuk port pada passive
POE yang bertuliskan LAN dihubungkan
ke jaringan lokal, bisa ke komputer langsung atau ke swicth. Port LAN pada passive
PoE hanya berfungsi untuk melewatkan data. Selanjutnya port passive PoE yang bertuliskan
PoE dihubungkan ke RouterBoard pada port yang terdapat informasi PoE (biasanya
ether1). Port ini selain melewatkan data, juga mengirimkan
power yang akan digunakan oleh RouterBoard. Dan port power jack (DC), hubungkan
dengan adaptor. RouterBoard akan menyala dengan menggunakan supply power via
kabel UTP dari PoE sehingga tidak lagi membutuhkan power dari colokan power jack.
PoE-Out
Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, beberapa produk MikroTik Support
fitur PoE Output. Fitur ini berfungsi untuk memberikan supply power terhadap
perangkat yang terkoneksi pada interface yang support PoE-Out.
Contoh produk yang support PoE Out misalnya RB750UP atau Omnitik UPA. Router
yang memiliki fitur ini biasanya dibekali dengan adaptop yang berbeda dengan adaptor
biasanya. Tentu saja adaptor yang memiliki kapasitas power yang lebih baik. Masing
- masing device memiliki jumlah interface PoE-Put yang berbeda - beda. Disarankan
untuk melihat spesifikasi detail setiap perangkat jika Anda membutuhkan fitur
ini.
Contoh kasus misalkan kita akan pasang beberapa wireless router dalam dalam satu
tower. Dengan router biasa, maka masing - masing wireless router akan membutuhkan
adaptor dan passive PoE, topologi pemasangan akan seperti berikut :
Berbeda ketika kita sudah menggunakan Routerboard dengan fitur PoE out, misal
Omnitik UPA. Maka kebutuhan power wireless router yang lain dapat di supply oleh
Omnitik UPA tanpa harus menambahkan adaptor dan PoE untuk tiap perangkat. Topologi
pemasangan akan menjadi seperti berikut
PoE-Out bisa dikonfigurasi melalui command : /interface ethernet poe. Setiap port bisa dikonfigurasi secara independen. Pada kabel fast ethernet,
by default kabel Biru dan Coklat akan digunakan untuk melewatkan power dimana
kabel biru untuk tegangan positif sedangkan kabel coklat akan melewatkan tegangan
negatif. Jika menggunakan winbox, setting PoE bisa dilakukan dengan men-double
klik interface, kemudian klik tab PoE.
Akan muncul beberapa parameter yang bisa kita tentukan sesuai kebutuhan, berikut
detail mengenai pearameter yang bisa di set :
-
Auto-on - router akan mencoba mendeteksi apakan power bisa dijalankan/tidak pada port tersebut. Router akan melakukan pengecekan dengan menggunakan voltase rendah, jika terdapat hambatan berkisar antara 3kΩ sampai 26.5kΩ maka PoE akan dinyalakan.
-
Forced-on - Mematikan fungsi deteksi dan akan menjadikan port tersebut sebagai PoE terus menerus selama tidak terjadi overload dan short circuit.
-
Off - Fungsi deteksi akan dimatikan dan PoE juga akan dimatikan. Port ethernet akan berfungsi selayaknya ethernet biasa.
Pada RouterOS v.6.x jika menggunakan kabel panjang ke sumber listrik tambahkan
perintah berikut pada router : /interface ethernet poe settings set ether1-poe-in-long-cable=yes
PoE Priority
Digunakan untuk menentukan prioritas PoE power pada tiap port. prioritas tertinggi
adalah 0 dan prioritas terendah adalah 99. Jika ada 2 atau lebih interface dengan
priority yang sama maka port ethernet dengan nomor terkecil akan otomatis memiliki
prioritas lebih tinggi. Sebagai contoh, ether2 dan ether3 memiliki priority yang
sama, dan jika terjadi kelebihan beban maka PoE ether3 akan dimatikan. Router
akan melakukan pengecekan tiap 6 detik apakah ethernet yang dimatikan karena priority
bisa diberikan power kembali.
Safety
Untuk menghidari kerusakan hardware karena power, Fitur PoE dibekali dengan beberapa
fitur.
-
Deteksi Port, mode auto-on bisa dikatakan mode yang cukup aman dimana router dapat malakukan pengecekan apakah device yang terkoneksi pada port tersebut membutuhkan dan mampu menerima power dengan baik atau tidak.
-
Overload Protection, ketika Poe-Out dijalankan router akan melakukan pengecekan akan terjadinya oveload. Jika terjadi overload maka PoE-Out akan dimatikan untuk menghindari kerusakan hardware yang diakibatkan power berlebih. PoE controler pada firmware versi 2 memungkinkan distribusi maksimal 1 ampere pada salah satu port dan maksimal 2,2 ampere untuk total semua port.
-
Short Circuit Detection, pengecekan terjadinya short dilakukan pada saat PoE-out di-enable. Jika router mendeteksi terjadinya short, maka semua port poE-Out akan dimatikan.
Untuk melakukan monitoring, cukup double klik interface yang berjalan sebagai
poE-Out, kemudian pada tab PoE akan tampil informasi power yang didistribusikan
pada port tersebut.
utama
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=82
0 komentar:
Post a Comment