Tkj Jambi STMIK Nurdin Hamzah Jambi, Teknik Informatika

Wednesday, 30 September 2015

Mengenal Fungsi PoE pada RouterBoard (MIKROTIK INDONESIA)

MIKROTIK INDONESIA

Sebelum melakukan pembelian routerboard, disarankan untuk melihat detail spesifikasi produk. Pernahkan Anda melihat fitur PoE-In dan Poe-out pada RouterBoard ?, atau ketika kita sedang melihat - lihat gambar RouterBoard, ada beberapa jenis routerboard dimana terdapat warna kuning pada salah satu atau beberapa interface. Informasi tersebut merupakan petunjuk bahwa RouterBoard support fitur PoE, sebuah fitur yang cukup menarik untuk diimplementasikan pada jaringan kita. 
PoE
Merupakan kependekan dari Power Over Ethernet, dengan kata lain metode yang memanfaatkan kabel twisted pair (UTP/STP) sebagai media transmisi power (daya). Manfaat PoE akan sangat terasa ketika kita melakukan pemasangan perangkat wireless outdoor di tower. Dengan adanya PoE, kita tidak perlu melakukan penarikan kabel power dari catu daya ke perangkat router yang ada diatas tower. Contoh topologi pemasangan perangkat yang memanfaatkan PoE.
PoE-In
Kebanyakan para pengguna MikroTik sudah cukup familiar dengan fitur PoE-In pada RouterBoard. Artinya jika RouterBoard support PoE-In, maka routerboard tersebut bisa menerima power dari interface ether PoE tanpa perlu power melalui power jack. RouterBoard yang support fitur ini kebanyakan RouterBoard yang digunakan untuk kebutuhan wireless.
 
Dengan adanya fitur PoE-In ini, teknisi tidak perlu repot mengalokasikan kabel power untuk memberikan power ke RouterBoard, cukup gunakan PoE untuk melewatkan power melalui kabel UTP, artinya kabel UTP akan digunakan untuk melewatkan data sekaligus melewatkan power untuk RouterBoard. Pada paket wireless outdoor biasanya sudah termasuk passive PoE. Bentuk passive PoE tiap paket wireless outdoor terkadang berbeda tergantung spesifikasi alat. Contoh gambar Passive poE.
Pada bagian luar biasanya terdapat beberapa teks informasi. Untuk port pada passive POE yang bertuliskan LAN dihubungkan ke jaringan lokal, bisa ke komputer langsung atau ke swicth. Port LAN pada passive PoE hanya berfungsi untuk melewatkan data. Selanjutnya port passive PoE yang bertuliskan PoE dihubungkan ke RouterBoard pada port yang terdapat informasi PoE (biasanya ether1). Port ini selain melewatkan data, juga mengirimkan power yang akan digunakan oleh RouterBoard. Dan port power jack (DC), hubungkan dengan adaptor. RouterBoard akan menyala dengan menggunakan supply power via kabel UTP dari PoE sehingga tidak lagi membutuhkan power dari colokan power jack.
PoE-Out
Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, beberapa produk MikroTik Support fitur PoE Output. Fitur ini berfungsi untuk memberikan supply power terhadap perangkat yang terkoneksi pada interface yang support PoE-Out. 
Contoh produk yang support PoE Out misalnya RB750UP atau Omnitik UPA. Router yang memiliki fitur ini biasanya dibekali dengan adaptop yang berbeda dengan adaptor biasanya. Tentu saja adaptor yang memiliki kapasitas power yang lebih baik. Masing - masing device memiliki jumlah interface PoE-Put yang berbeda - beda. Disarankan untuk melihat spesifikasi detail setiap perangkat jika Anda membutuhkan fitur ini. 
Contoh kasus misalkan kita akan pasang beberapa wireless router dalam dalam satu tower. Dengan router biasa, maka masing - masing wireless router akan membutuhkan adaptor dan passive PoE, topologi pemasangan akan seperti berikut :
Berbeda ketika kita sudah menggunakan Routerboard dengan fitur PoE out, misal Omnitik UPA. Maka kebutuhan power wireless router yang lain dapat di supply oleh Omnitik UPA tanpa harus menambahkan adaptor dan PoE untuk tiap perangkat. Topologi pemasangan akan menjadi seperti berikut
PoE-Out bisa dikonfigurasi melalui command : /interface ethernet poe. Setiap port bisa dikonfigurasi secara independen. Pada kabel fast ethernet, by default kabel Biru dan Coklat akan digunakan untuk melewatkan power dimana kabel biru untuk tegangan positif sedangkan kabel coklat akan melewatkan tegangan negatif. Jika menggunakan winbox, setting PoE bisa dilakukan dengan men-double klik interface, kemudian klik tab PoE.
Akan muncul beberapa parameter yang bisa kita tentukan sesuai kebutuhan, berikut detail mengenai pearameter yang bisa di set :
  • Auto-on - router akan mencoba mendeteksi apakan power bisa dijalankan/tidak pada port tersebut. Router akan melakukan pengecekan dengan menggunakan voltase rendah, jika terdapat hambatan berkisar antara 3kΩ sampai 26.5kΩ maka PoE akan dinyalakan.
  • Forced-on - Mematikan fungsi deteksi dan akan menjadikan port tersebut sebagai PoE terus menerus selama tidak terjadi overload dan short circuit.
  • Off - Fungsi deteksi akan dimatikan dan PoE juga akan dimatikan.  Port ethernet akan berfungsi selayaknya ethernet biasa. 
Pada RouterOS v.6.x jika menggunakan kabel panjang ke sumber listrik tambahkan perintah berikut pada router : /interface ethernet poe settings set ether1-poe-in-long-cable=yes
PoE Priority
Digunakan untuk menentukan prioritas PoE power pada tiap port. prioritas tertinggi adalah 0 dan prioritas terendah adalah 99. Jika ada 2 atau lebih interface dengan priority yang sama maka port ethernet dengan nomor terkecil akan otomatis memiliki prioritas lebih tinggi. Sebagai contoh, ether2 dan ether3 memiliki priority yang sama, dan jika terjadi kelebihan beban maka PoE ether3 akan dimatikan. Router akan melakukan pengecekan tiap 6 detik apakah ethernet yang dimatikan karena priority bisa diberikan power kembali.
Safety
Untuk menghidari kerusakan hardware karena power, Fitur PoE dibekali dengan beberapa fitur.
  • Deteksi Port, mode auto-on bisa dikatakan mode yang cukup aman dimana router dapat malakukan pengecekan apakah device yang terkoneksi pada port tersebut membutuhkan dan mampu menerima power dengan baik atau tidak.
  • Overload Protection, ketika Poe-Out dijalankan router akan melakukan pengecekan akan terjadinya oveload. Jika terjadi overload maka PoE-Out akan dimatikan untuk menghindari kerusakan hardware yang diakibatkan power berlebih. PoE controler pada firmware versi 2 memungkinkan distribusi maksimal 1 ampere pada salah satu port dan maksimal 2,2 ampere untuk total semua port.
  • Short Circuit Detection, pengecekan terjadinya short dilakukan pada saat PoE-out di-enable. Jika router mendeteksi terjadinya short, maka semua port poE-Out akan dimatikan.
Monitoring
Untuk melakukan monitoring, cukup double klik interface yang berjalan sebagai poE-Out, kemudian pada tab PoE akan tampil informasi power yang didistribusikan pada port tersebut.
Perangkat RouterBoard yang support PoE-Out biasanya ditandai dengan kode "P" atau "i" pada nama produk, misalkan Omnitik UPA, RB750UP, RB260GSP, RB2011UiAS, dll. Kode "P" artinya semua ethernet selain ether1 pada RouterbBoard support PoE-Out, sedangkan produk yang memiliki kode "i" artinya memiliki satu ethernet yang support PoE-Out.

utama
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=82

0 komentar:

Post a Comment

TOTAL PAGEVIEWS

Follow Us

Blog Archive

About Me

ilmu komputer zakaria
View my complete profile

blog

https://ilmukomputerzakaria.blogspot.com https://perhitunganakuntansitkjzakaria.blogspot.com https://debianzakariamustin.blogspot.com

Translate

Muhammad Zakaria Mustin. Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *