ABSTRAK
Dunia
makin lama makin canggih dalam mengatasi kecepatan dalam berkomunikasi
dimana setelah ditemukannya media ICT atau internet. Orang bisa berbuat
apa saja dengan media ini, jadi bila kita tidak bisa mengikuti
perkembangan ICT ini tentu akan tergilas oleh orang-orang muda yang
kreatif. Pendek kata ICT merupakan media yang menjadi kebutuhan dalam
kehidupan kita sehari-hari sebagai contoh kecanggihan alat komunikasi
bentuk HP. Media ICT yang dimanfaatkan sebagai sarana mengukur kemampuan
sudah bisa diakses melalui internet, banyak anak muda yang kreatif
saling menciptakan bentuk-bentuk quis untuk mengukur kecerdasan maupun
kemampuan. Apa salahnya kalau ICT ini bisa dimulai untuk dimanfaatkan di
sekolah sebagai media mengukur keberhasilan peserta didik di tingkat
sekolah dasar sampai SMA atau SMK. Di tulisan ini telah diinformasikan
berbagai instalasi cara sederhana dan syarat menggunakan ICT untuk alat
mengetes kemampuan dan keberhasilan belajar peserta didik. Sistem yang
digunakan dengan sebutan Computer-based Test (CBT), kalau model tes yang lama disebut Paper-Based Test (PBT),
Jadi mau tidak mau sudah harus mencoba untuk memulai dengan cara
mengkombinasikan system kedua tersebut agar dimasa mendatang dunia
pendidikan kita tidak ketinggalan jauh dengan Negara-negara lain.
Kata-kata kunci : Paper-Based Test (PBT), dan Computer-based Test (CBT), Lembar Jawaban Komputer (LJK), Information and communication Teknoligy (ICT), Learning Content Management System (LCMS/CMS), Computer-Based Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Pada awalnya, penerapan Computer-Based Education
(CBE) popular menggunakan program Computer-Assisted
Instruction (CAI), Computer-Assisted Learning (CAL), Computer-Managed
Instruction (CMI), dan Computer-Assisted Guidance (CAG).
A. Latar Belakang.
Sistem
Ujian selama ini bersifat (konvensional) artinya ujian dilakukan dengan
menggunakan kertas dan pensil dengan istilah sekarang Paper-Based Test (PBT),
PBT yang dilakukan saat ini banyak masalah/kendala seperti: rawan dalam
penyiapan bahan ujian, penggandaan dan distribusi naskah soal,
kecurangan selama pelaksanaan ujian, perlu langkah scanning LJK dan scoring, membutuhkanbiaya
banyak, tenaga, waktu. Jadi ujian dengan PBT kurang efektif &
efisien. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat sehingga
memungkinkan untuk menggunakan ICT dalam ujian.
Pemanfaatan teknologi informasi (computer) sebagai salah satu media yang digunakan untuk ujian atau tes disebut dengan Computer-based Test
(CBT). Dengan CBT diharapkan mampu menjawab kekurangan ujian
konvensional. Sehingga pengguna ICT dapat dijadikan sebagai media ujian
baik local maupun untuk nasional oleh lembaga. Ujian berbasis ICT ini
menggunakan aplikasi berbasis web dengan konsep Learning Content
Management System (LCMS/ CMS) yaitu MOODLE sehingga baik pengelola
maupun pengguna dapat dengan mudah menggunkan aplikasi open source ini.
Berdasarkan
hasil pengujian dan evaluasi dari penggunaan ujian berbasis komputer
ini menunjukkan bahwa perangkat lunak berbasis web ini dapat digunakan
dengan mudah oleh pengguna dan pengelola. Selanjutnya penerapan ujian
berbasis komputer ini memiliki fungsi fleksibel berupa pemanfaatan
sebagai media latihan maupun mengukur kemampuan pengguna dalam menjawab
pertanyaan pada ujian.
B. Materi inti
Teknologi
informasi semakin berkembang pesat, serta semakin merambah hampir
disetiap sendi-sendi kehidupan masyarakat. Berbagai bidang mulai
terlibat dalam inkubator teknologi seperti bisnis, industri, pertanian,
kesehatan, dan tanpa terkecuali pendidikan. Dalam bidang pendidikan,
teknologi informasi telah dimanfaatkan untuk menunjang layanan
administrasi, proses pembelajaran, pendaftaran ulang, perpustakaan,
akses nilai, pencarian referensi secara cepat, proses penelitian,
pembayaran SPP, bahkan untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Peristilahaan
penerapan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, ICT telah
mengubah model dan pola pembelajaran pada dunia pendidikan saat ini. Ada
banyak sistem pembelajaran yang menggunakan alat bantu komputer, salah
satunya yaitu aplikasi pembelajaran yang mengacu pada teknologi
berbasis Multimedia dan berbasis Web (Internet). Computer-Based Instruction
(CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer yang diterapkan dalam proses
pembelajaran. Pada awalnya, penerapan Computer-Based Education popular
menggunakan program Computer-Assisted Instruction (CAI),
Computer-Assisted Learning (CAL), Computer-Managed Instruction
(CMI), dan Computer-Assisted Guidance.
Dalam
perkembangnnya terminologi aplikasi komputer dalam pembelajaran terus
berkembang, seirama dengan perkembangan teknologi informasi dalam
meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satunya adalah E-learning yang
disebut juga dengan pembelajaran berbantuan komputer. Secara umum,
e-learning terdapat dua katagori yaitu (1) belajar melalui
komputer mandiri (standalone) dan (2) belajar melalui komputer
dalam jaringan (Purbo, 2001).
Dewasa
ini tidak hanya proses pembelajaran yang dapat dilakukan menggunakan
teknologi informasi. Melainkan, dengan pemanfaatan teknologi informasi
juga, memungkinkan dilakukannya Computer Based Test (CBT) atau
evaluasi/tes berbasis komputer. Peserta didik dapat melakukan tes dari
tempat yang berbeda, baik itu dalam jaringan internet maupun dalam
jaringan intranet dalam suatu organisasi. Computer Based Test dapat
dijadikan sebagai sarana dalam evalusi pembelajaran.
1. Sistem Penyelenggaraan Ujian Online
Tes Modern dengan Computer Based Test (CBT)
Tes Modern adalah tes dengan menggunakan computer melalui akses internet dengan penyekoran dilakukan secara otomatis oleh
komputer . Computer Based Test atau tes berbasis komputer dilaksankan
dalam laboratorium komputer yang telah terkoneksi dengan jaringan dan
internet. Dalam pelaksanaan tes berbasis komputer (CBT) ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan diantaranya : ke-ontetikan peserta test, bank
soal, sistem Computer-based test itu sendiri.
Proses
otentikasi dalam tes berbasis komputer (CBT), merupakan hal yang sangat
penting, untuk menentukan siapa saja yang bisa mengikuti tes. Biasanya
dalam proses ini, peserta tes akan diberikan sebuah username dan
password, yang akan digunakan untuk login sehingga peserta dapat masuk
dan mengikuti tes.
Ketersediaan
soal dalam jumlah yang cukup banyak menjadi syarat selanjutnya dalam
tes berbasis komputer (CBT). Dari jumlah soal yang cukup banyak
memungkinkan pemilihan soal secara random sehingga antar peserta tes
akan mendapatkan soal yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari
adanya kerjasama antara peserta test.
Sistem
Computer-Based Test yang telah melalui uji kelayakan sangat diperlukan,
mengingat pada umumnya tes berbasis komputer dilaksanakan dalam waktu
yang sama. Sehingga dibutuhkan software dan hardware yang mendukung,
istilah dalam teknologi informasi yaitu client-server. Di mana komputer
peserta tes (client) terhubung dengan sistem tes berbasis komputer
melalui komputer server. Untuk itulah dibutuhkan sistem tes berbasis
komputer yang layak pakai.
2. Sistem Koneksian
3. Regulasi system UN-CBT
Kriteria Sekolah CBT :
Ø Laboratorium Komputer : LAN, akses internet, rasio (client : siswa) = 1:3 untuk SMK dan SMP, atau 1:2 untuk SMA IPA dan IPS
Ø Laboran (sesuai kualifikasi/spesifikasi teknis)
Ø Sarana pendukung: Genset, UPS, PC Client cadangan
Proktor (Pengawas UN-CBT):
Ø Staf yang direkruit oleh Panitia CBT-UN Pusat sesuai kualifikasi/spesifikasi teknis
Ø Dedikasi, komitmen, pakta integritas
Spesifikasi minimal server local
Ø Hardware server : Terdiri dari processor Xeon 64 bit, RAM minimal 4 GB, networking LAN.
Ø Softwareserver
:Windows server 2008 64 bit, virtual BOX 64.3.16. , Port 80 di server
dapat diakses oleh computer peserta. (jika di computer server ada Xamp,
Xamp dinonaktifkan atau port Xamp diubah menjadi 8080).
Spesifikasi minimal Komputer peserta
Ø Hardware : Terdiri dari processor dual core, RAM 512 MB, networking LAN.
Ø Software: Windows XP/7/8 terinstal CBAT XAMBRO.
4. Kerugian dan Keuntungan Computer-Based Test
Ada
banyak keuntungan melakukan tes melalui komputer, diantaranya :
mengijinkan melakukan tes di saat yang tepat bagi peserta, mengurangi
waktu untuk pekerjaan penilaian tes dan membuat laporan tertulis,
menghilangkan pekerjaan logistik seperti mendistribusikan, menyimpan dan
tes menggunakan kertas, peserta tes dapat langsung mengetahui hasi tes.
Sedangkan kerugiaannya yaitu, adanya ketergantungan dengan peralatan
seperti komputer, membutuhkan lab komputer yang memadai (secara hardware
dan software serta jumlah), jika sistem Computer-Based Test bermasalah
pelaksanaan tes berbasis komputer akan tertunda, membutuhkan pengetahuan
dan keterampilan komputer bagi peserta tes.
C. Penutup
Evaluasi
pembelajaran sebagai bagian dari proses pembelajaran dapat dilakukan
dengan sarana Computer-Based Test (tes berbasis komputer). Kesiapan
sistem computer-based test dengan dukungan software maupun hardware
serta ketrampilan komputer peserta tes menjadi syarat utama dalam
pelaksanaan tes berbasis komputer. Selain itu keamanan dan kerahasiaan
hasil tes harus tetap terjaga, hanya peserta tes yang megetahui.
Daftar Pustaka
University of Massachusetts at Amherst, USA, Computer-Based Testing and the Internet, 2001.
Nurkanca, Wawan. dll. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Usaha Nasional. Surabaya
Sunarto. Pembelajaran Berbasis Komputer.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131568300/PEMBELAJARAN%20BERBANTUAN%20KOMPUTER-2.pdf [22 Desember 2015]
Soekarwati.,
(2000), Prospek Pembelajaran Melalui Internet, Makalah Seminar
Teknologi Kependidikan, UT Pustekkom dan IPTPI, Jakarta
User Manual: Item and Test Analysis, 1986, Assessment System Corp, St. Paul, MN.sumber utama
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/1416-cbt
0 komentar:
Post a Comment