Tkj Jambi STMIK Nurdin Hamzah Jambi, Teknik Informatika

Wednesday, 20 January 2016

Cisco Router

Pengantar:
Tunneling menyediakan mekanisme untuk mengangkut paket dari satu protokol dalam protokol lain. Protokol yang dilakukan disebut sebagai protokol penumpang, dan protokol yang digunakan untuk membawa protokol penumpang disebut sebagai protokol transport. Generic Routing Encapsulation (GRE) adalah salah satu mekanisme tunneling yang tersedia yang menggunakan IP sebagai protokol transportasi dan dapat digunakan untuk membawa banyak protokol penumpang yang berbeda. Terowongan berperilaku sebagai virtual link point-to-point yang memiliki dua titik akhir diidentifikasi oleh sumber terowongan dan alamat tujuan terowongan di setiap titik akhir.
Diagram di bawah menunjukkan proses enkapsulasi paket GRE seperti melintasi router dan memasuki antarmuka terowongan:


GRE1.jpg

Konfigurasi Tunnel GRE:



Konfigurasi terowongan GRE melibatkan menciptakan antarmuka terowongan, yang merupakan antarmuka logis. Maka Anda harus mengkonfigurasi endpoint tunnel untuk antarmuka terowongan.



Untuk mengkonfigurasi sumber terowongan dan tujuan, mengeluarkan terowongan sumber {ip-address | antarmuka-jenis} dan tujuan terowongan {host-nama | ip-address} perintah di bawah modus konfigurasi antarmuka untuk terowongan.



Contoh berikut ini menjelaskan tentang cara membuat terowongan GRE sederhana antara endpoint dan langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat dan memverifikasi terowongan GRE antara dua networks.R1 dan subnet internal R2 (192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24) berkomunikasi dengan masing-masing menggunakan GRE terowongan lainnya lebih internet.Both interface Tunnel adalah bagian dari jaringan 172.16.1.0/24.


gre2.jpg 
Langkah pertama adalah membuat kami tunnel interface pada R1 dan R2:

 
R1 R2R1 (config) # interface Tunnel1R1 (config-if) # ip address 172.16.1.1 255.255.255.0R1 (config-if) # ip mtu 1400R1 (config-if) # ip tcp menyesuaikan-mss 1360R1 (config-if) # terowongan sumber 1.1.1.1R1 (config-if) # terowongan tujuan 2.2.2.2R2 (config) # interface Tunnel1R2 (config-if) # ip address 172.16.1.2 255.255.255.0R2 (config-if) # ip mtu 1400R2 (config-if) # ip tcp menyesuaikan-mss 1360R2 (config-if) # terowongan sumber 2.2.2.2R2 (config-if) # terowongan tujuan 1.1.1.1
Sejak GRE adalah sebuah protokol encapsulating, kita menyesuaikan unit maksimum pengalihan (mtu) 1400 byte dan ukuran segmen maksimum (mss) ke 1.360 byte. Karena sebagian besar transportasi MTU adalah 1500 byte dan kami memiliki overhead ditambahkan karena GRE, kita harus mengurangi MTU untuk memperhitungkan overhead ekstra. Pengaturan 1400 adalah praktek umum dan akan memastikan tidak perlu fragmentasi paket disimpan ke minimum.
Setelah mengkonfigurasi terowongan, dua endpoint tunnel dapat melihat satu sama lain dapat memverifikasi menggunakan gema icmp dari satu ujung.R1 # ping 172.16.1.2Urutan escape jenis untuk membatalkan.Mengirim 5, 100-byte ICMP Echos untuk 172.16.1.2, batas waktu adalah 2 detik:!!!!!Tingkat keberhasilan 100 persen (5/5), round-trip min / avg / max = 1/2/4 ms
Workstation pada jaringan baik yang masih tidak akan mampu mencapai sisi lain kecuali routing mengkonfigurasi pada setiap router.Here Kami akan mengkonfigurasi rute statis pada kedua router.
R1 (config) # ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.2R2 (config) # ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.1
Sekarang kedua jaringan (192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24) dapat bebas berkomunikasi satu sama lain selama Tunnel GRE.
 

Pengetahuan Dasar Cisco Router Buat Pemula

Semenjak membuat blog ini, sangat banyak artikel-artikel yang ingin saya tuangkan dalam blog ini, namun karena kurangnya waktu dan lain hal, maka isi dari blog ini akan saya tambahkan perlahan-lahan. Untuk posting saya yang kali ini tentang Cisco Router, merupakan keinginan dari dulu, dimana banyak manfaatnya untuk keperluan kerja saya dibidang IT, setidaknya dengan adanya post ini saya ga sulit2 klo mengingat ingat masa masa masih belajar cisco dulu yang sudah lebih kurang 4 th yang lalu. hehehe artikel ini saya dapat dari blog tetangga.  semoga artikel ini bermanfaat buat yang lain yang membutuhkan.
CISCO ROUTER

1. Pengantar
Tulisan ini ditujukan kepada pembaca tingkat pemula yang baru mempelajari networking. Oleh karena itu, bahasan-bahasan yang dipaparkan di sini hanyalah pengertian dasar router dan konfigurasi dasar saja.
2. Definisi Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain. Router menghubungkan network-network tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway. [1]
Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router), atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router.
Dalam tulisan ini, saya hanya akan menulis tentang Cisco Router, yaitu sebuah dedicated router yang dibuat oleh Vendor bernama Cisco .
Oleh karena itu, setiap kata Router dalam tulisan berikutnya akan diartikan sebagai Cisco Router.
3. Network Interface
Network Interface adalah sebuah Interface yang berfungsi untuk menyambungkan sebuah host ke network. Network Interface adalah perangkat keras yang bekerja pada layer 1 dari Model OSI. Network Interface dibutuhkan oleh Router untuk menghubungkan Router dengan sebuah LAN atau WAN.
Karena Router bertugas menyambungkan network-network, sebuah router harus mempunyai minimal 2 network interface. Dengan konfigurasi minimal ini, router tersebut bisa menghubungkan 2 network, karena masing-masing network membutuhkan satu network interface yang terhubung ke Router.
4. Mengkonfigurasi Router
Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network administrator, oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah router.
PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan salah satu dari cara berikut:
* melalui console port
* melalui Network
4.1. Men-konfigurasi Router melalui Port Console
Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan router tersebut pada “dunia luar”. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut.
Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC. [2]
4.2. Men-konfigurasi Router melalui Network
Dengan cara ini, Router dapat dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network. Cara ini hanya bisa digunakan untuk melihat konfigurasi dan memodifikasi konfigurasi pada router.
Mengapa ? Karena sebuah router hanya akan terhubung ke network jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar.
Di sisi lain, cara ini juga mempunyai kelebihan. Dengan cara ini, network administrator lebih leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi router. Network administrator bisa menempatkan PC-nya di mana saja, asalkan PC tersebut bisa terhubung ke Router melalui jaringan.
Dengan cara ini, Network administrator membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem Operasi Windows:
* Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x)
* Ketik perintah berikut pada command prompt:
C:\> telnet IP-address-Router
Contoh:
C:\> telnet 172.16.148.1
4.3 Inisialisasi Konfigurasi Router
Konfigurasi Router disimpan pada sebuah memory spesial pada router yang disebut nonvolatile random-access memory (NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang tersimpan pada NVRAM, maka system operasi pada Router akan menjalankan sebuah routine yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan digunakan untuk mengkonfigurasi router tersebut.
Routine ini dalam kosakata Windows dikenal dengan nama Wizard. Namun pada Router Cisco, routine ini disebut dengan nama system configuration dialog atau setup dialog.
Setup Dialog ini hanya dirancang untuk membuat konfigurasi minimal, karena tujuan utama dari mode setup ini hanyalah untuk membuat konfigurasi secara cepat dan mudah.
Untuk konfigurasi yang komplex, network administrator harus melakukannya secara manual.
Setup Dialog bisa juga dipanggil walaupun NVRAM sudah berisi konfigurasi. Administrator cukup mengetik command setup pada CLI (Command Line Interface) dan Setup Dialog akan dieksekusi.
Berikut adalah contoh pemanggilan Setup Dialog dari CLI.
4.4 Tingkat akses perintah
Untuk tujuan keamaan, perintah-perintah yang bisa dijalankan dari CLI dibagi menjadi 2 tingkat akses, yaitu:
· User Mode
· Privileged Mode
User Mode ditujukan untuk melihat status router. Perintah-perintah yang diizinkan pada mode ini tidak bisa mengubah konfigurasi router, sehingga mode ini lebih aman ketika seorang network administrator hanya ingin melihat status router dan tidak ingin mengubah konfigurasi.
Privileged Mode mempunyai tingkat akses yang lebih tinggi. Dengan mode ini, network administrator bisa mengubah configurasi router. Oleh karena itu, mode ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati sekali untuk menghindari perubahan yang tidak diinginkan pada router tersebut.
Saat log on ke router pertama kali, anda akan masuk pada user mode, dengan prompt berupa tanda (>).
Untuk berpindah dari user mode ke priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah enable pada prompt. Prompt akan berubah menjadi tanda (#) ketika anda berada pada Privilged mode.
Untuk kembali ke user mode dari priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah disable pada command prompt.
Contoh 4.4-1:
router con0 is now available
Press RETURN to get started
router >
router > enable
router # disable
router >
router > logout
4.5. Mengubah Konfigurasi Router
Seperti telah disinggung di bab 4.4, Setup Dialog tidak dirancang untuk memodifikasi Konfigurasi Router ataupun membuat Konfigurasi Router yang komplex. Oleh karena itu, untuk keperluan ini, harus dilakukan secara manual dengan memasuki Mode Konfigurasi.
Pengubahan konfigurasi ini bisa dilakukan langsung melalui console atau secara remote melalui jaringan seperti telah diulas pada Bab 4.1 dan 4.2.
Setelah PC terhubung ke router, maka network administrator harus memasuki Privileged Mode dulu seperti yg telah disinggung dalam Bab 4.4.
Akhirnya, konfigurasi dapat diubah dengan perintah configure terminal untuk memasuki global configuration mode yang kemudian diikuti dengan baris-baris konfigurasi.
Setelah baris-baris configurasi dituliskan, perintah exit akan diperlukan untuk keluar dari global configuration mode.
Contoh 4.5-1: mengubah konfigurasi router
router con0 is now available
Press RETURN to get started
router >
router > enable
router # configure terminal
router (config) # interface ethernet 0
router (config-if) # description IT Department LAN
router (config-if) # exit
router (config) # exit
router #
5. Mengamankan router dengan password
Untuk menyulitkan orang yang tidak berhak mengubah dan mengacau konfigurasi router, maka router tersebut perlu dilindungi dengan kata sandi (password).
5.1 Password untuk console
Jika password diaktifkan pada console, maka user tidak bisa begitu saja mendapatkan akses ke router melalui console tanpa menuliskan password console terlebih dahulu.
Untuk melakukan hal ini, diperlukan perintah line console 0 diikuti dengan perintah login dan password dalam konfigurasi router.
Contoh 5.1-1: membuat password untuk console
Router(config) # line console 0
Router(config-line) # login
Router(config-line) # password coba
Router(config-line) # exit
Router(config) # exit
Router(config) #
Router yang dikonfigurasi seperti contoh 5.1-1 akan meminta password ketika user mencoba mendapatkan akses melalui console. Dan passwordnya adalah coba.
5.2 Password untuk Virtual Terminal
Virtual Terminal ini akan digunakan ketika user ingin mendapatkan akses melalui jaringan dengan applikasi telnet. Password Virtual Terminal ini harus dikonfigurasi sebelum user bisa mendapatkan akses melalui jaringan. Tanpa password, koneksi melalui jaringan akan ditolak oleh router dan router akan memberikan pesan berikut:
Password required, but none set
Contoh 5.2-1 memperlihatkan bagaimana caranya mengkonfigurasi password pada Virtual Terminal.
Contoh 5.2-1:
Router(config) # line vty 0 4
Router(config-line) # password cobain
Router(config-line) # exit
Router(config) # exit
Router(config) #
Pada contoh 5.2-1, router akan meminta password ketika diakses lewat jaringan. Dan password untuk virtual terminal tersebut adalah cobain.
Angka 0 pada baris line vty 0 4 menunjukkan nomer awal virtual terminal, dan angka 4 menunjukkan nomer terakhir dari virtual terminal. Oleh karena itu, perintah tersebut memperlihatkan bahwa router tersebut mengizinkan 5 koneksi melalui virtual terminal pada waktu yang bersamaan.
5.3 Password untuk mode priviledge
Setelah user menuliskan password dengan benar untuk mendapatkan akses ke router baik melalui jaringan ataupun console, maka user akan memasuki user mode.
Jika password untuk mode priviledge dikonfigurasi, maka user juga harus menuliskan password lagi untuk masuk ke mode itu.
Perintah yang digunakan untuk memberi password pada mode ini adalah enable password, atau enable secret.
Perbedaan antara kedua perintah tersebut adalah bahwa perintah enable secret membuat password-nya terenkrip sedangkan enable password tidak.
Kedua perintah tersebut juga bisa dituliskan kedua-duanya dalam mode konfigurasi global, dan keduanya juga bisa mempunyai password yang berbeda.
Namun jika keduanya diletakkan pada konfigurasi, maka password pada enable secret yang akan digunakan untuk memasuki privileged mode.
Contoh 5.3-1: mengkonfigurasi enable password
Router(config) # enable password rahasia
Contoh 5.3-2: mengkonfigurasi enable secret
Router(config) # enable secret rahasiabanget
Dalam konfigurasi router, sebuah perintah bisa dihapus dengan menambahkan perintah no pada mode konfigurasi. Dengan demikian, untuk menghapus password pada contoh 5.3-2 dapat dilakukan dengan perintah seperti yang tampak pada contoh 5.3-3.
Contoh 5.3-3: menghapus password enable secret
Router(config) # no enable secret rahasiabanget
6. Mengkonfigurasi Interface
Seperti telah dipaparkan pada bab 2 dan Bab 3, tugas router adalah meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya. Sebuhungan dengan tugas tersebut, network interface harus dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya.
Perintah interface pada mode konfigurasi global disediakan untuk mengkonfigurasi interface-interface pada router. Ada berbagai tipe interface yang dikonfigurasi dengan perintah ini antara lain: Ethernet, Token Ring, FDDI, serial, HSSI, loopback, dialer, null, anync, ATM, BRI, dan tunnel.
Dalam tulisan ini, hanya Ethernet dan Serial saja yang akan dibahas lebih lanjut.
6..1. Mengkonfigurasi Ethernet Interface
Seperti telah dijelaskan di atas, perintah interface harus dijalankan pada mode konfigurasi global. Untuk memasuki mode konfigurasi global, gunakan perintah configure terminal, seperti yang telah dijelaskan pada bab 4.5.
Format perintah interface untuk memasuki mode konfigurasi interface untuk Ethernet pada router yang hanya mempunyai satu slot adalah:
interface ethernet nomer-port
Beberapa jenis router memiliki banyak slot, seperti misalnya Cisco 2600,3600 dan 4000. Untuk router-router dengan banyak slot, format perintahnya adalah:
interface ethernet nomer-slot/nomer-port
Setelah memasuki mode konfigurasi interface dengan perintah di atas, barulah Ethernet tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan.
Konfigurasi paling dasar yang dibutuhkan agar Ethernet dapat meneruskan paket-paket adalah IP address dan subnet mask. [3]
Format konfigurasinya adalah:
ip address IP-address subnet-mask
Contoh 6-1-1: contoh konfigurasi interface ethernet
Router# configure terminal
Router(config)# interface ethernet 1/0
Router(config-if)# description LAN pada Department IT
Router(config-if)# ip address 172.16.148.1 255.255.255.128
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
6.2. Mengkonfigurasi Serial Interface
Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN (Wide Area Network). Koneksi serial membutuhkan clocking untuk sinkronisasi. Dan oleh karena itu, hubungan serial ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuit-terminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment). DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti clock yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE mempunyai koneksi female (perempuan), sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi male (jantan).
Pada prakteknya, DCE biasanya disediakan oleh service provider yang biasanya adalah merupakan koneksi ke CSU/DSU. Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagai DTE sehingga router tersebut tidak perlu menyediakan clocking.
Walaupun demikian, cisco router juga bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini biasanya dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back to back sehingga salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi.
Contoh 6.2-1: contoh konfigurasi interface serial sebagai DTE
Router # configure terminal
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# description WAN ke Natuna
Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
Router(config-if)# bandwith 64
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
Contoh 6.2-2: contoh konfigurasi interface serial sebagai DCE
Router # configure terminal
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# description Lab Cisco sebagai DCE
Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
Router(config-if)# bandwith 64
Router(config-if)# clock rate 64000
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
6.3 Men-disable sebuah interface
Kadangkala kita perlu mematikan/mendisable sebuah interface untuk keperluan troubleshooting ataupun administratif.
Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan perintah shutdown pada interface yang bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah no shutdown.
Contoh 6.3-1: mematikan interface
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# shutdown
Router(config-if)# exit
Router(config)#
Contoh 6.3-2: menghidupkan interface
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# exit
Router(config)#
7. Routing
Akhirnya, setelah interface terkonfigurasi, router memerlukan sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana sebuah paket harus diteruskan. Proses ini disebut proses routing.
Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
· Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
· Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Dynamic Routing tidak dibahas dalam tulisan ini karena walaupun konfigurasi-nya cukup mudah, namun bagaimana cara routing tersebut bekerja saya anggap sebagai topik lanjutan sehingga tidak saya bahas pada tulisan ini.
Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip route pada mode konfigurasi global.
Adapun format penulisan baris tersebut adalah:
ip route network [mask] {alamat | interface }
dimana:
* network adalah network tujuan
* mask adalah subnet mask
* alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
* interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan
Gambar 7-1: Contoh routing
Gambar di atas memperlihatkan sebuah LAN yang terhubung ke WAN melalui 2 buah router, yaitu router A dan router B.
Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A perlu diberikan static routing dengan baris perintah seperti berikut:
RouterA(config)# ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1
Dan agar router B bisa meneruskan paket-paket yang ditujukan ke WAN, maka router B perlu dikonfigurasi dengan static routing berikut:
RouterB(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2
8. Menyimpan dan mengambil Konfigurasi
Berbagai konfigurasi yang telah kita tuliskan dengan perintah configure terminal hanya akan disimpan pada RAM yang merupakan memory volatile. Jika konfigurasi ini tidak disimpan di NVRAM, maka konfigurasi tersebut akan hilang ketika router dimatikan atau direstart.
Secara default, Router akan mengambil konfigurasi dari NVRAM saat start up, meletakkannya di RAM, dan kemudian menggunakan konfigurasi yang ada pada RAM untuk beroperasi.
Untuk menyimpan konfigurasi yang ada di RAM ke NVRAM, diperlukan baris perintah berikut pada privileged mode:
Router# copy running-config startup-config
Sebaliknya, untuk mengambil konfigurasi yang ada di NVRAM dan meletakkannya pada RAM, dapat digunakan perintah berikut pada privileged mode:
Router# copy startup-config running-config
Dan untuk melihat konfigurasi yang sedang beroperasi (pada RAM), dapat digunakan perintah show running-config pada privileged mode.
Contoh 8-1: melihat running-config
Router# show running-config
Building configuration…
Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
version 12.2
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname jakarta-lina
!
…. Dan selanjutnya …..
9. Beberapa Tips
Bekal pengetahuan dasar pada bab-bab di atas sebenarnya telah cukup berguna untuk segera memulai percobaan-percobaan dan mempelajari router lebih lanjut.
Namun untuk melengkapi dan memudahkan proses belajar, ada baiknya anda juga mengetahui beberapa tips agar mudah mengetahui perintah-perintah apa saja yang bisa dijalankan dan format penggunaannya.
9.1 Mengetahui perintah apa saja yang bisa dijalankan
Pada mode apa saja, anda bisa mengetikkan tanda (?) pada prompt. Dengan mengetikkan tanda tersebut, router akan memberitahukan apa saja yang bisa anda tuliskan pada prompt tersebut.
Contoh 9.1-1: melihat perintah-perintah apa saja yang berlaku pada prompt
router> ?
Exec commands:
<1-99> Session number to resume
access-enable Create a temporary Access-List entry
access-profile Apply user-profile to interface
clear Reset functions
connect Open a terminal connection
disable Turn off privileged commands
disconnect Disconnect an existing network connection
enable Turn on privileged commands
exit Exit from the EXEC
help Description of the interactive help system
lat Open a lat connection
lock Lock the terminal
login Log in as a particular user
logout Exit from the EXEC
mrinfo Request neighbor and version information from a multicast
router
mstat Show statistics after multiple multicast traceroutes
mtrace Trace reverse multicast path from destination to source
name-connection Name an existing network connection
pad Open a X.29 PAD connection
ping Send echo messages
ppp Start IETF Point-to-Point Protocol (PPP)
resume Resume an active network connection
rlogin Open an rlogin connection
show Show running system information
slip Start Serial-line IP (SLIP)
systat Display information about terminal lines
tclquit Quit Tool Comand Language shell
tclsh Tool Comand Language a shell
telnet Open a telnet connection
terminal Set terminal line parameters
traceroute Trace route to destination
tunnel Open a tunnel connection
udptn Open an udptn connection
where List active connections
x28 Become an X.28 PAD
x3 Set X.3 parameters on PAD
router>
contoh 9.1-2: melihat perintah apa saja yang dimulai dengan huruf “t”
router> t?
tclquit tclsh telnet terminal traceroute
tunnel
router> t
contoh 9.1-3: melihat lanjutan dari sebuah perintah
router>telnet ?
WORD IP address or hostname of a remote system
router>telnet
9.2 Perintah yang tidak lengkap dan Auto Completion
Sebuah perintah pada router tidak harus dituliskan secara lengkap jika perintah tersebut tidak ambiguous. Dengan fasilitas ini, administrator bisa menghemat waktu karena tidak harus mengetikkan semua perintah secara lengkap.
Contoh 9.2-1: perintah yang tidak lengkap
Router # sh ru
Building configuration…
Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
……… dan selanjutnya ………
Tampak pada contoh 9.2-1 bahwa router menjalankan perintah show running-config, padahal administrator hanya menuliskan sh ru pada prompt.
Kadangkala kita tidak yakin dengan sebuah command sehingga kita tidak berani menuliskannya dengan tidak lengkap seperti di atas. Dengan kondisi seperti ini, administrator juga bisa menghemat waktu pengetikan dengan menekan tombol dan router akan melakukan auto completion.
Contoh 9.2-2: auto completion
Router > tel
Router > telnet
Contoh 9.2-2 memperlihatkan bahwa administrator cukup mengetikkan tel + dan router melengkapinya sendiri menjadi telnet setelah penekanan tombol .
10. Contoh Configurasi Sederhana
Akhirnya, tulisan ini akan saya tutup dengan memberikan contoh sebuah konfigurasi router sederhana secara utuh. Dan saya ucapkan selamat belajar.
Contoh 10-1: konfigurasi sederhana secara utuh
trident16-rig#sh run
Building configuration…
Current configuration:
!
! No configuration change since last restart
!
version 12.1
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname trident16-rig
!
enable secret 5 $1$PlKA$Ev/ev3/gQJHnytqacioZt.
!
ip subnet-zero
no ip domain-lookup
ip name-server 192.23.168.5
ip name-server 192.23.164.5
!
interface Ethernet0
description Local Segment for Trident 16 Rig
ip address 172.16.135.1 255.255.255.192
!
interface Serial0
description VSAT link to jakarta-lina-sat
bandwidth 128
ip address 172.16.158.174 255.255.255.252
!
interface Serial1
no ip address
shutdown
!
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.173
no ip http server
!
line con 0
transport input none
line aux 0
line vty 0 4
password 7 023616521D071B240C600C0D12180000
login
!
end
trident16-rig#

Jenis-Jenis Perangkat Keras Komputer/Hardware

Perangkat keras komputer biasa dikenal juga hardware komputer merupakan bagian fisik keseluruhan dari komputer. Pada komputer terdapat komponen-komponen yang salah satu bagiannya adalah perangkat keras komputer sebagai bentuk secara fisik yang dapat dilihat dan disentuh keberadaannya dimana terangkai sedemikian rupa menjadi komputer.



Pengertian komputer secara sederhana yaitu penggabungan dari alat elektronik yang bekerjasama dengan terkoordinasi oleh kontrol program hasilnya memiliki fungsi dan kemampuan tertentu. Kemampuan dari komputer itu sendiri pada dasarnya adalah mampu menerima data dan setelah itu dapat mengolah data tersebut sedemikian rupa lalu akan dihasilkan informasi sebagai output.



Berikut akan weblog jelaskan dengan lengkap perangkat keras komputer disertai gambar dan fungsinya agar lebih mudah dalam memahami dari banyaknya macam-macam perangkat keras (hardware) komputer. Dalam memudahkan mempelajari dan mengenal berbagai perangkat keras pada komputer maka di buatkan penggolongan hardware komputer berdasarkan :
 

  • Input Device (Perangkat Masukan)
  • Process Device (Perangkat Pemrosesan)
  • Output Device (Perangkat Keluaran)
  • Storage Device (Perangkat Penyimpanan)
  • Periferal (Perangkat Tambahan) 

Ibu yang terhormat dan bapak yang berbahagia,sebelum anda membaca lebih jauh tentang artikel ini,saya akan sedikit merekomendasikan kepada anda E-Book Cara Memperbaiki Komputer dan Laptop Terlengkap ! E-Book ini tidak Free tapi berbayar dengan tarif diskon yang cukup murah,untuk informasi lebih lanjut silahkan KLIK DISINI.
Penjelasan lebih detail mengenai setiap Perangkat Keras Komputer (Hardware Komputer) disertai Gambar dan Fungsi maupun Macam-macamnya dari penggolongan yang telah disebutkan diatas bisa menyimak lebih lanjut dibawah ini.
Input Device (Perangkat Masukan)



Input Device merupakan perangkat-perangkat keras komputer yang memiliki fungsi untuk memasukkan data ke dalam memori komputer, sebagai contoh input device yaitu keyboard, mouse, touchpad, touch screen, light pen, joy stick, games paddle, barcode, digitizer, scanner, sensor dan voice recognizer.



Process Device (Perangkat Pemrosesan)

Central Procesing Unit (CPU)
Central Procesing Unit (CPU) atau yang lebih dikenal dengan nama Prosesor adalah perangkat keras komputer yang sangat penting dalam memahami dan melaksanakan perintah dari perangkat lunak.
Memori - Random Access Memory (RAM)
Memori merupakan media penyimpanan data sementara pada komputer, memori bertugas dalam jangka pendek atau sekedar transit data dalam menyimpan data sehingga komputer tidak perlu selalu akses langsung ke harddisk dalam mencari dan mengolah data, maka dari itu besarnya RAM menentukan dan membantu kecepatan dari komputer.
Video Graphic Array - VGA Card (Kartu Grafis)
 
VGA Card merupakan kartu ekspansi dalam menciptakan dan menampilkan tampilan di layar monitor, pada saat sekarang ini pada motherboard biasanya sudah tersedia VGA onboard sehingga tidak diperlukan lagi VGA Card namun untuk memiliki kualitas yang baik dan juga untuk menghubungkan kebeberapa layar monitor tentu perlu ditambahkan VGA Card yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Motherboard (Papan Induk)
  
Motherboard biasa disingkat Mobo merupakan sebuah papan sirkuit utama tempat berbagai komponen elektronik (Prosesor, Memori, Slot VGA) saling terhubung yang memiliki chip bios, jalur-jalur dan juga konektor sebagai penghubung dari masing-masing perangkat yang terpasang. 
Jika Anda ingin memperlajari bagaimana cara memperbaiki motherboard yang mati total silahkan download E-Book nya KLIK DISINI. 
Power Supply Unit (PSU)
Power Supply merupakan perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik atau daya, kontrol voltase kepada perangkat keras komputer. dan jika anda ingin belajar panduan cara memperbaiki power supply (PSU) silahkan baca Artikelnya dan dapatkan E-Booknya ! KLIK DISINI

  
Casing Unit
  
Casing Unit merupakan wadah atau tempat untuk menempatkan beberapa perangkat utama komputer seperti motherboard, VGA Card, Prosesor dan beberapa perangkat yang lainnya termasuk Power Supply. 
Output Device (Perangkat Keluaran) 

Output Device merupakan perangkat-perangkat keras komputer yang memiliki fungsi untuk menghasilkan keluaran baik berupa hardcopy (di cetak di kertas) atau softcopy (ke layar monitor) dan juga keluaran berupa suara. Sebagai contoh yang termasuk output device yaitu printer (dot matrix, inkjet printer, printer laser), video display (monitor), flat panel display (Liquid Crystal Dispaly), Speaker dan masih banyak lagi.



Monitor / Screen Monitor



Monitor (Visual Display Unit) adalah media sebagai sarana dalam menampilkan apa saja yang kita lakukan dengan komputer seperti mengetik di papan keyboard yang setelah itu diolah dan ditampilkan pada monitor. 
Storage Device (Perangkat Penyimpanan) 
 


Storage Device adalah media sebagai penyimpanan data, beberapa diantaranya yaitu :

  • Harddisk media yang berfungsi sebagai alat booting dan juga menyimpan data.
  • DVD/CD-ROM merupakan media penyimpanan dalam bentuk kepingan cakram dengan menggunakan DVD-RW/CD-RW drive.
  • Floopydisk atau disket termasuk media penyimpanan data dengan kapasitas yang kecil dan saat ini jarang sekali digunakan, sebagaian digunakan hanya sebagai alat bantu dalam installasi dan booting beberapa Motherboard tertentu.
  • Flashdisk merupakan media penyimpanan eksternal yang saat ini paling banyak digunakan karena bentuknya yang kecil dan mudah dibawa dengan kemampuan penyimpanan yang cukup besar.

Periferal (Perangkat Tambahan)



Network Interface Card - NIC : LAN Card



Perangkat Keras Komputer yang berfungsi agar komputer dapat terhubung dengan komputer lainnya maka diperlukan sebuah perangkat keras agar mampu terhubung ke jaringan komputer seperti Kartu Jaringan (network interface card - NIC). Dalam merencanakan membentuk suatu jaringan atau dikenal dengan topologi jaringan maka peran dari kartu jaringan adalah penting untuk menghubungkan komputer satu dengan yang lainnya, namun bila komputer berdiri sendiri alias sekedar dijadikan personal komputer saja maka kebutuhan NIC tidak harus ada. NIC pada saat ini sudah disediakan secara onboard pada motherboard sehingga tidak usah repot lagi untuk membelinya lagi, tetapi untuk keperluan tertentu atau ingin meningkatkan kualitasnya tentulah diperlukan NIC/Lan Car dengan kualitas yang lebih baik lagi.



Perangkat tambahan lainnya seperti modem sebagai alat komunikasi dua arah, dimana modem saat ini lebih mengarah kepada alat yang digunakan untuk terhubung ke komputer secara global yang biasa kita menyebut dengan internet, dimana pengertian internet secara umum merupakan jaringan terbesar dari komputer yang dari sana dapat saling akses dan juga bertukar data informasi.


Berbagai Perangkat Keras Komputer (Hardware) Gambar Fungsi dan Macamnya seperti yang telah disebutkan diatas sebenarnya masih banyak lagi dan akan terus bertambah seiring kemajuan dan juga perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi dimana tentunya disesuaikan dengan kebutuhan manusia dalam meningkatkan produktifitasnya.

VLAN beda kelas dihubungkan dengan router

Assalamualaikum,,
Kali ini ane mau membahas tentang studi kasus yg diberikan temen ane tadi pagi, iseng-iseng ane ngerjain, setelah berhasil ane share deh ilmunya disini.
Dalam masalah ini 1 router dapat menghubungkan 2 server yang berbeda IP dengan bantuan 1 switch sebagai pembagi kelasnya dan VLAN tentunya.
Yang dibutuhkan adalah :
  • 1 router
  • 4 PC
  • 2 server dan
  • 1 switch
Sekarang design sesuai keinginan kita, kalo mw sama kayak gambar ya silakan,hehe

Langkah awal ini bukan setting router ataupun servernya, karna mudah untuk setting DHCP melalui server lebih baik kita membagi kelas melalui port-port yang udah tersusun ke switch.
Server0 > fa0/1
PC0-PC3>fa0/2-fa0/5
Server1 > fa0/11
PC4-PC7>fa0/12-fa0/15
Router terhubung ke fa0/24
Klik switch lalu CLI ketikan perintah ini
>Enable
>Vlan database (membuat database vlan)
>vlan 10 name Lab_I (member nama database)
>vlan 20 name Lab_II
>show vlan (melihat database)

Diatas ini adalah gambar bahwa vlan database sudah aktif tetapi belum ada anggota dalam Lab_I dan Lab_II. Maka sekarang kita akan mengkategorikan vlan tersebut.
  • Switch>enable
  • Switch#configure terminal
  • Switch(config)#interface fa0/1 (seting port fa0/1)
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 10 (menjadikan fa0/1 anggota vlan 10)
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#interface fa0/2
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 10
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#interface fa0/3
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 10
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#interface fa0/4
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 10
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#interface fa0/5
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 10
  • Switch(config-if)#exit
Kode di atas itu untuk VLAN Lab_I , bagaimana untuk VLAN Lab_II?? Penjelasannya ada di bawah.
Untuk VLAN Lab_II mengganti dengan nilai “20”
  • Switch>enable
  • Switch#configure terminal
  • Switch(config)#interface fa0/11
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 20 (menjadikan fa0/1 anggota vlan 20)
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#interface fa0/12
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 20
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#interface fa0/13
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 20
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#interface fa0/14
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 20
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#interface fa0/15
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 20
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#exit
  • Switch#show vlan

Setelah show vlan, akan muncul bahwa Lab_I sudah memiliki anggota fa0/1-fa0/5.
Dan pada Lab_II sudah memiliki anggota fa0/11-fa0/15.
Sekarang baru kita setting server DHCP Lab_I dan Lab_II. Klik server0 lalu config>DHCP.

Masih inget kan cara setting DHCP kelas C? ikuti cara seperti diatas kemudian save.
Kemudian klik desktop>Ip configuration

Setting seperti ini untuk server0 Lab_I
Selanjutnya klik server1 pada Lab_II, setting sama seperti Lab_I caranya.

Kemudia close server1 dan klik tiap PC>desktop>IP configuration>ubah menjadi DHCP.



Sekarang kita setting routernya, disini routernya berguna untuk menggabungkan kelas yg berbeda.

Ketikan perintahnya;
  • Router>enable
  • Router#configure terminal
  • Router(config)#interface fa0/0.10 (setting fa0/0 dan nilai 10)
  • Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
  • Router(config-subif)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
  • Router(config-subif)#exit
  • Router(config)#interface fa0/0.10
  • Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
  • Router(config-subif)#ip address 10.10.10.254 255.0.0.0
  • Router(config-subif)#exit
  • Router(config)#interface fa0/0
  • Router(config-if)#no shutdown (mengaktifkan port fa0/0
Setting terakhir untuk member mode trunk pada switch port fa0/24.
Klik switch>CLI
Switch#conf term
Switch(config)#interface fa0/24
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Seperti gambar diatas.
Setelah yakin semua langkah diatas sudah dilakukan barulah kita ping dari tiap PC atau server ke beda VLAN.
SEMOGA BERMANFAAT

Jaringan Vlan dengan Router

     Assalamuallikum Wrwb, selamat datang kembali temen.. temen..., udah lama menunggu ya ? hahaha tenang temen-temen sekarang saya akan selalu update blog saya agar temen-temen dapat mencari seputar ilmu yang ada di blog saya ini, udah tau belum nih temen-temen sekarang saya mau bahas apa ? hayoo... tebak..... ? Gak tau kan..

     Disini saya akan masih bahas pembelajaran mengenai seputar VLAN namun, disini kita akan membuat jaringan VLAN dengan network yang berbeda,  disini kita akan menyatukannya menggukan mode TRUNK dari VLAN dengan bantuan ROUTER agar dari kedua network yang kita gunakan dalam VLAN dapat saling berkomunikasi dan share file antara satu sama lain host di dalamnya.

     Nah.... seperti biasa nih temen-temen kita juga akan menggunakan CISCO Packet Tracer dalam praktek membuat jaringan VLAN ini,.. karena mungkin kalo kita praktik tanpa adanya CISCO Packet Tracer ini, mungkin biaya kita untuk sekali praktik akan terlampau mahal dan perlu menabung sampai bertahun.. tahun.. untuk kocek seorang mahasiswa seperti saya ini temen-temen, hehehhe... . Udahlah langsung aja ya temen-temen kita akan praktik pembelajaran VLAN kita yang selanjutnya ini.
Temen-temen perlu memperhatikan peralatan yang di gunakan..

Peralatan nyata :

  1. Laptop atau PC 
  2. OS Linux atau Windows (Tergantung yang temen-temen gunakan)
  3. Sudah terinstal CISCO Packet Tracer Versi berapapun
Peralatan Virtual CISCO Packet Tracer
  1. Switch 1 Unit
  2. Router 1 Unit
  3. PC / Laptop 10 Unit
  4. Kabel UTP Straight
     Setelah peralatan sudah kita tentukan maka selanjutnya adalah kita buka Packet Tracer kita masing-masing untuk memulai praktik kita ini.


1. Langkah Pertama

     Langkah pertama ini adalah kita buka Packet Tracer kita untuk memulai tahap awal dalam membuka jendela kerja dalam membangun jaringan, seperti biasa temen-temen jendela CISCO Packet Tracer saya seperti gambar di bawah ini :


Gambar 1.1

     Saya menggunakan CISCO Packet Tracer Student versi 6.1.0 temen-temen bisa sesuaikan ingin menggunakan Packet Tracer tipe apapun yang penting konsisten, yang di maksut konsisten adalah bahwa ketika kita telah menyimpan project packet tracer, kemudian kita akan membukanya kembali di CISCO Packet Tracer yang sudah kita update ke versi yang terbaru maka project Packet Tracer yang kita buka tidak dapat terbuka, namun jika menggunakan versi di bawahnya maka masih dapat kita buka project yang telah kita simpan.


2. Langkah Kedua

     Temen-temen bisa menyusun perangkat jaringan yang sudah di tentukan di atas seperti gambar di bawah ini, susunan dan tataletaknya di perhatikan ya temen-temen agar tidak berantakan dan terlihat rapih, walaupun ni hanya SIMULATOR namun temen-temen harus menganggapnya seperti nyata, karena itu akan dapat mengentarkan kita ke praktek yang sesungguhnya di kemudian hari, contoh gambarnya di bawah ini :


Gambar 1.2

     Dalam Gambar 1.2 terdapat 2 lokasi jaringan LAN yaitu LAN A dan LAN B dimana jaringan tersebut akan kita buat 2 unit IP dengan Network berbeda dan kemudian Router tersebut bertindak menyatukan kedua Network yang berbeda dalam jaringan VLAN tersebut, nah... maka temen-temen susun dan buat model jaringan seperti Gambar 1.2.


3. Langkah Ketiga

     Kemudian setelah temen-temen sudah membuat tata letak jaringan seperti Gambar 1.2 sekarang temen-temen membuat susunan instalasi kabel, dimana kabel yang kita gunakan di sini adalah kabel yang berjenis Straight karena semua perangkat yang kita hubungkan adalah jenis perangkat yang berbeda maka kita menggunakan jenis kabel straight, lihat Gambar 1.3 di bawah ini :


Gambar 1.3

Sususna Interface PC ke Switch dan Router ke Switch

PC1 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/1] Switch 
PC2 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/2] Switch 
PC3 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/3] Switch 
PC4 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/4] Switch 
PC5 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/5] Switch 
PC6 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/6] Switch 
PC7 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/7] Switch 
PC8 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/8] Switch 
PC9 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/9] Switch 
PC10 [ FastEthernet0 => FastEthernet0/10] Switch 
Router [ FastEthernet0/0 => FastEthernet0/24] Switch 

     Pada Gambar 1.3 setelah kita instalasi menggunakan kabel Straight pada masing-masing PC ke Switch dan Router ke Switch maka tunggu hingga beberapa saat sampai titik yang terhubung berwarna hijau semua seperti Gambar 1.3, tetapi pada kabel straight yang terhubung antara router dan Switch itu memang tetap berwarna merah karena Routernya sendiri belum kita konfigurasi.


4. Langkah Keempat

     Selanjutnya kita akan setting interface physical router terlebih dulu agar terlihat rapih pada hardwarenya sendiri, maka klik 2kali icon Router hingga keluar tampilan jendela pada Gambar 1.4 berikut ini :


Gambar 1.4

     Setelah interface physical router aliar Cover, kita sekarang melanjutkan tahap konfigurasi VLAN


5. Langkah Kelima

     Sekarang kita akan konfigurasi VLAN yaitu disini sekarang saya akan beda dari postingan sebelumnya yang menggunakan kabel console dan konfigurasi melalu terminal yang ada di PC, namun sekarang saya langsung mengunkan Switch untuk masuk ke terminalnya, jadi terserah temen-temen yang menggunakannya mau ikutan mengikuti saya atau melalui terminal yang ada di PC dengan menambahkan kabel console yang di hubungkan di PC port serial  RS 232 dan Switch port console.

     Temen-temen klik 2kali icon Switch, untuk membuka jendelan terminal yang ada pada switch, lihat Gambar 1.5 berikut ini :

 
Gambar 1.5

     Pada gambar di atas yaitu Gambar 1.5 kita membuat VLAN baru dan menampilkan VLAN yang sudah kita buat, lihat konfigurasi membuat vlan di bawah ini.
Ketikkan perintah di bawah ini agar sama seperti Gambar 1.5 :

Switch> enable
Switch# vlan database
Switch (vlan)# vlan 2 name LAN_A
Switch (vlan)# vlan 3 name LAN_B
Switch (vlan)# exit
Switch# show vlan

Screenshoot:


Gambar 1.6

     kemudian selanjutnya kita akan mengalokasikan beberapa port yang ada di LAN_A dan LAN_B kemudian membuat mode TRUNK pada port FastEthernet0/24 di Switch yang terhubung pada router.
ketikkan perintah berikut ini :

Switch# conf t
Switch (config)# int ra fa0/1-5
Switch (config-if-range)# switchport mode access
Switch (config-if-range)# switchport access vlan 2
Switch (config-if-range)# exit
Switch (config)# int ra fa0/6-10
Switch (config-if-range)# switchport mode access
Switch (config-if-range)# switchport access vlan 3
Switch (config-if-range)# exit
Switch (config)# int f0/24
Switch (config-if)# switchport mode trunk
Switch (config-if)# exit
Switch (config)# exit
Switch#

Screenshoot :


Gambar 1.7

     Pada Gambar 1.7 sudah di buat alokasi port yang ada di Switch di pindahkan ke vlan 2 dan vlan 3 kemudian salah satu port di buat mode truking, lihat detail di bawah ini :

PC1 s/d PC 5 ada di vlan 2 name LAN_A
PC6 s/d PC 10 ada di vlan 3 name LAN_B
port FastEthernet 0/24 Switch dibuat mode TRUNKING

     kemudian tampilkan kembali database vlan dengan cara ketik seprti berikut ini :

Switch> enable
Switch# show vlan

Screenshoot:


Gambar 1.8

     Lihat temen-temen pada vlan 2 name LAN_A port sudah ada yaitu dari Fa0/1 sampai Fa0/5, dan juga pada vlan 3 name LAN_B port sudah ada yaitu Fa0/6 sampai Fa0/10, maka sampai sini kita sudah konfigurasi VLAN di Switch, namun kita juga perlu konfigurasi Router agar kedua LAN dapat saling terhubung jika menggunakan metode jaringan VLAN.


6. Langkah Keenam

     Langkah selanjutnya adalah kita akan mengkonfigurasi Router untuk metode VLAN, konfigurasi router disini sedikit berbeda dengan konfigurasi biasanya, karena yang kita konfigurasi sekarang adalah menghubungkan 2 network pada VLAN, maka itu temen-temen harus perhatikan baik-baik ya..

klik 2 kali icon router, dan masuk menu CLI, lihat Gambar 1.9 di bawah ini :


Gambar 1.9

     Dari gambar di atas dapat temen-temen ketikan konfigurasinya agar sama seperti Gambar 1.9, pada CLI Router, ketik perintah di bawah ini yang berwarna merah :

--- System Configuration Dialog ---


Continue with configuration dialog? [yes/no]: no (ketik no saja)


Press RETURN to get started!



Router> enable //aktifkan ke mode privilage
Router# configuration terminal //masuk ke menu konfigurasi terminal
Router (config)# interface fa 0/0.2 //masuk ke menu konfigurasi interface untuk vlan 2
Router (config-subif)# encapsulation dot1q 2 //memasukkan vlan 2 ke sub interface
Router (config-subif)# ip address 172.16.10.1 255.255.0.0 //membuat ip address pada sub interface vlan 2 di router
Router (config-subif)# exit //keluar
Router (config)# interface fa 0/0.3
Router (config-subif)# encapsulation dot1q 3
Router (config-subif)# ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router (config-subif)# exit
Router (config)# interface fa 0/0 //konfigurasi interface 0/0 pada router
Router (config-if)# no shutdown //mengaktifkan unterface router
Router (config-if)# exit
Router (config)# exit
Router# write //menyimpan konfigurasi router

     Setelah temen-temen sudah mengetikkan perintah diatas, maka sekarang temen-temen memasukkan IP Address pada masing-masing PC di LAN A dan di LAN B, perlu di ingat bahwa saat kita konfigurasi router tadi kita memasukkan ip address pada vlan 2 di LAN_A yaitu 172.16.10.1 dan vlan 3 di LAN_B yaitu 192.168.10.1 maka kita harus perhatikan juga penulisan ip pada PC, lihat penjelasan di bawah ini :


LAN A [ vlan 2 name LAN_A ]
NetID : 172.16.10.0
HostID : 172.16.10.1 - 172.16.10.254
BroadcastID : 172.16.10.255 //masih banyak lagi
Subnetmask : 255.255.0.0

IP 172.16.10.1 sudah di pakai pada router maka,

penempatan IP Address pada PC1 - PC5

PC1 = 172.16.10.2 / 255.255.0.0 Gateway : 172.16.10.1
PC2 = 172.16.10.3 / 255.255.0.0 Gateway : 172.16.10.1
PC3 = 172.16.10.4 / 255.255.0.0 Gateway : 172.16.10.1
PC4 = 172.16.10.5 / 255.255.0.0 Gateway : 172.16.10.1
PC5 = 172.16.10.6 / 255.255.0.0 Gateway : 172.16.10.1

LAN B [ vlan 3 name LAN_B ]
NetID : 192.168.10.0
HostID : 192.168.10.1 - 192.168.10.254
BroadcastID : 192.168.10.255
Subnetmask : 255.255.255.0

IP 192.168.10.1 sudah di pakai pada router maka,

penempatan IP Address pada PC6 - PC10

PC6 = 192.168.10.2 / 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1
PC7 = 192.168.10.3 / 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1
PC8 = 192.168.10.4 / 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1
PC9 = 192.168.10.5 / 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1
PC10 = 192.168.10.6 / 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1

     maka masukkan IP di atas pada masing-masing PC dengan benar ya temen-temen, jika salah memasukkan maka PC yang salah konfigurasi tidak dapat berkomunikasi ke LAN tetangga sebelah.


7. Langkah Ketujuh

     Langkah terakhir adalah melakukan pengujian atau tes ping pada PC yang ada di LAN A dan PC di LAN B, pertama-tama kita akan menguji PC yang ada di LAN A ke PC yang ada di LAN B di sini saya akan menguji PC2 di LAN A dan PC7 di LAN B, temen-temen dapat mengikuti saya yaitu temen-temen dapat buka command promp pada PC2 kemudian ketik :

PC> ping (ip tujuan yaitu PC7)
PC> ping 192.168.10.3

Screenshoot:

Gambar 1.10

     Ketika temen-temen lihat di command promp tampil seperti Gambar 1.10 maka, temen-temen sudah berhasil membuat jaringannya dan selesai sudah praktik kita kali ini, untuk praktik dan pembelajaran selanjutnya temen-temen bisa cari-cari di blog saya ini, dan saya juga akan selalu memberikan ilmu terbaru mengenai seputar teknologi.
Sudah sampai sini dulu ya temen-temen kalo ada kesalahan penulisan atau bahasa dan ilmu yang di tuangkan mohon di maafkan, dan dapat memberikan keritik dan pesan di bawah ini, sekian dari posting saya kali ini sampai bertemu di postingan blog saya selanjutnya, terimakasi sudah mau berkunjung...

Assalamuallaikum Wrwb.

TOTAL PAGEVIEWS

Follow Us

Blog Archive

About Me

ilmu komputer zakaria
View my complete profile

blog

https://ilmukomputerzakaria.blogspot.com https://perhitunganakuntansitkjzakaria.blogspot.com https://debianzakariamustin.blogspot.com

Translate

Muhammad Zakaria Mustin. Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *