Tkj Jambi STMIK Nurdin Hamzah Jambi, Teknik Informatika

Wednesday, 19 October 2022

Ekspor Kelapa Indonesia Luar Biasa Berkat Perkebunan Rakyat

 


Komoditas kelapa Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang cukup baik dalam hal ekspor. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian produk kelapa yang diekspor bisa dalam bentuk yang bermacam-macam, namun tetap sesuai dengan permintaan pasar. Beberapa produk kelapa yang diekspor antara lain Coconut Crude Oil (CCO), turunan CCO, Dessicated Coconut (DC), kelapa bulat, air kelapa, serta karbon aktif.

Banyaknya varian produk kelapa yang diekspor dipengaruhi oleh kebutuhan negara tujuan. Beberapa  negara  tujuan  ekspor  kelapa Indonesia antara lain Papua Nugini, China, Amerika Serikat, Filipina, Vietnam, Singapura, Belanda, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Rusia, Turki, Afrika Selatan, Uruguay, Polandia, Kuwait, Slovakia, dan Malaysia. Negara-negara tersebut biasanya membutuhkan kelapa untuk mendapatkan air kelapa, memproduksi minyak, atau mendapatkan karbon aktifnya.

Secara  total  kontribusi  kelapa  Indonesia terhadap permintaan dunia sekitar 59%.  Hal ini menunjukkan bahwa negara Indonesia berada dalam posisi  strategis  ketika menjadi eksportir kelapa. Potensi ini bisa dikembangkan kembali dengan penelitian lebih lanjut ke arah kualitas produk kelapa, pemberdayaan petani, serta peningkatan fasilitas industri kelapa.

Kelapa    Indonesia    sendiri    sebanyak    93 % dihasilkan  oleh  perkebunan  rakyat.  Provinsi Riau menjadi sentra kelapa Indonesia mencakup 14.31%  dari    luas    wilayah    keseluruhan. Kemudian disusul oleh Sulawesi Utara (9.3%), Jawa Timur (8.89%),    Maluku Utara  (7.97%), Sulawesi     Tengah    (6.02%),      Jawa    Tengah (5.99%),     Iambi   (3.66%),     Maluku   (3.29%), Lampung   (3.24%),    dan   Jawa   Barat   (3%).  dari    luas    wilayah    keseluruhan. Kemudian disusul oleh Sulawesi Utara (9.3%), Jawa Timur (8.89%),    Maluku Utara  (7.97%), Sulawesi     Tengah    (6.02%),      Jawa    Tengah (5.99%),     Jambi   (3.66%),     Maluku   (3.29%), Lampung   (3.24%),    dan   Jawa   Barat   (3%).

Berdasarkan data tersebut maka Direktorat Jenderal Perkebunan dan Badan Litbang Pertanian pada tahun anggaran 2017 dan 2018 sudah   mengupayakan   untuk   memproduksi benih kelapa yang berkualitas. Kelapa yang termasuk dalam komoditas perkebunan strategis diharapkan mampu menjadi penyumbang besar pendapatan negara. Hal ini mulai terlihat pada tahun 2017, ekspor kelapa melalui produk turunannya mengalami kenaikan yang signifikan. Dari US$ 793.3  juta pada tahun 2013 menjadi US$ 1.4 miliar pada tahun 2017. Artinya ada kenaikan sekitar 43% hanya dalam kurun waktu empat tahun saja.

Tidak hanya itu, pada peta perdagangan dunia (trademap)   dari   tahun   2012   hingga   2016, produk kelapa Indonesia dalam bentuk minyak kelapa dan kelapa dikeringkan merupakan nomor dua terbesar di dunia. Hal ini menunjukkan ada kemajuan dalam sektor perkebunan  dan  industri  kelapa,   kita  tidak hanya menjual produk mentah saja tapi sudah bisa menjual produk turunannya.


Peluang Pengembangan Perkebunan Kelapa Indonesia


Pola persebaran kelapa Indonesia masih cukup merata. Hampir di seluruh pulau kita bisa menjumpai perkebunan kelapa. Oleh sebab itu peningkatan kualitas produk kelapa bisa berpengaruh pada pada pemerataan kesejahteraan masyarakat. Ada nilai-nilai ekonomi yang muncul apabila perkebunan kelapa mendapat perhatian yang serius.


Produk kelapa sendiri bisa dikembangkan untuk mendapatkan nilai tambah baru. Peluang hilirisasi kelapa sendiri menjadi salah satu cara dalam meningkatkan kualitas industri dan perkebunan kelapa yang dapat menciptakan nilai tambah baru. Peningkatan potensi nilai tambah ini sedang dikembangkan oleh pemerintah melalui perbaikkan lahan perkebunan yang tidak produktif, pemberian insentif bagi petani, peremajaan kebun, intercropping (tumpangsari) dengan komoditas lain, serta peremajaan tanaman. Namun yang lebih penting tentunya pemerintah harus mampu meningkatkan kualitas dan taraf hidup petani. Karena mau tidak mau dan suka tidak suka, petani kelapa memiliki jasa yang paling penting dalam peningkatan ekspor kelapa Indonesia. Tanpa mereka perkebunan kelapa tidak akan menjadi besar seperti sekarang ini.


Penulis : Jaka, S.Kom.

Sumber :

https://sambugroup.com/id/2020/06/ekspor-kelapa-indonesia-luar-biasa-berkat-perkebunan-rakyat/#:~:text=Beberapa%20negara%20tujuan%20ekspor%20kelapa,Kuwait%2C%20Slovakia%2C%20dan%20Malaysia.



Berbagai Produk Turunan Kelapa



Pengolahan minyak kelapa biasanya bakal meninggalkan blondo, semacam ampas berwarna merah tua yang terjadi karena sudah diperas. Blondo memiliki cita rasa unik sehingga digunakan sebagai salahsatu bahan campuran Gudeg Yogyakarta yang terkenal itu. Blondo juga punya rasa yang ciamik untuk dijadikan kembang gula dan aneka menu lainnya. Bagi para ibu yang memasak menggunakan santan, maka ampas kelapa yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk beragam keperluan mulai pelengkap menu makanan hingga ampas untuk membersihkan lantai.

Dari airnya, Anda bisa menyulapnya menjadi salahsatu bahan pembuat kecap. Siapa yang tak kenal kecap, pelengkap makan dengan sensasi rasa yang manis. Air kelapa juga bahan dasar nata de coco dengan rasa yang kenyal dan sering menemani keluarga Anda menikmati buka puasa. Kegunaan yang lain adalah sebagai bahan yang brfungsi sebagai pupuk.



Tempurung kelapa adalah bagian yang juga istimewa. Bahkan tak banyak buah yang memiliki tempurung sekeras buah yang satu ini. Jika dibakar, tempurung kelapa memiliki kadar panas yang lebih tinggi dibanding kayu biasa. Makanya, batok kelapa kemudian banyak dimanfaatkan untuk menjadi bahan briket. Arang tempurung kelapa bahkan lebih istimewa dibanding arang kayu biasa. Bagi masyarakat tradisional batok kelapa juga lahir menjadi beragam jenis fungsi perkakas rumah tangga mulai dari bahan penyenduk sayur hingga berfungsi sebagai gayung untuk mandi. Sekarang ini tempurung kelapa sedang banyak dicari dalam jumlah besar dan dipasok untuk kebutuhan industry.



Sabut kelapa adalah potensi lainnya. Sabut kelapa bisa diolah menjadi serabut yang lalu disulap menjadi sapu, bahan untuk jok mobil dan aneka kerajinan. Belakangan serabut kelapa banyak dijadikan serbuk. Produk dicari orang untuk dijadikan media tanam pengganti tanah bagi para petani atau penghobi hidroponik.



Batang kelapa, tak perlu diragukan, memiliki fungsi yang sudah ratusan tahun dilakukan yakni bahan membuat penyangga rumah (tiang), dan berbagai sisi bagi orang yang ingin mendirikan rumah atau bentuk bangunan lain. Kekuatan batang kelapa jauh lebih tinggi dibanding jenis kayu lainnya dengan harga yang lebih murah. Tak perlu heran jika batang pohon kelapa menjadi alternatif kayu yang murah dan kuat. Bagaimana dengan daun kelapa? Di tangan warga pedesaan, daun kelapa atau di Jawa disebut sebagai ‘blarak’ menjadi bahan pembuatan sapu lidi dan berbagai fungsi lain seperti anyaman untuk upacara tradisional dan sebagainya.

Jadi, tak diragukan lagi, daerah yang memiliki banyak potensi pohon kelapa maka sesungguhnya memiliki asset yang luar biasa untuk dikembangkan dan sangat terbuka kemungkinan untuk memasuki dunia industri. Ada banyak perusahaan berskala industri yang membuatkan aneka produk kelapa ini.


Infografis Produk Turunan Kelapa

Klik👆Pada 
gambar Agar Jelas


by. Jaka, S.Kom.
sumber : https://www.berdesa.com/mengenal-berbagai-produk-turunan-kelapa/

TOTAL PAGEVIEWS

Follow Us

Blog Archive

About Me

ilmu komputer zakaria
View my complete profile

blog

https://ilmukomputerzakaria.blogspot.com https://perhitunganakuntansitkjzakaria.blogspot.com https://debianzakariamustin.blogspot.com

Translate

Muhammad Zakaria Mustin. Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *