Pengertian Keamanan jaringan komputer adalah proses untuk mencegah dan
mengidentifikasi penggunaan yang tidak sah dari jaringan
komputer. Langkah-langkah pencegahan membantu menghentikan pengguna yang
tidak sah yang disebut “penyusup” untuk  mengakses setiap bagian dari
sistem jaringan komputer
.
Tujuan /Keamanan jaringan komputer/ adalah untuk mengantisipasi resiko
jaringan komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logik baik langsung
ataupun tidak langsung mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung
dalam jaringan komputer
Jika diamati mengenai keamanan maka keamanan jaringan komputer dapat ditinjau dari segi bentuknya yaitu seperti berikut:
 
 
Jika diamati mengenai keamanan maka keamanan jaringan komputer dapat ditinjau dari segi bentuknya yaitu seperti berikut:
1)      Keamanan hardware
Keamanan hardware berkaitan dengan 
perangkat keras yang digunakan dalam jaringan komputer. Keamanan 
hardware sering dilupakan padahal merupakan hal utama untuk menjaga 
jaringan dari agar tetap stabil. Dalam keamanan hardware, server dan 
tempat penyimpanan data harus menjadi perhatian utama. Akses secara 
fisik terhadap server dan data-data penting harus dibatasi semaksimal 
mungkin.
Akan lebih mudah bagi pencuri data untuk
 mengambil harddisk atau tape backup dari server dan tempat 
penyimpanannya daripada harus menyadap data secara software dari 
jaringan. Sampah juga harus diperhatikan karena banyak sekali hacker 
yang mendatangi tempat sampah perusahaan untuk mencari informasi 
mengenai jaringan komputernya. Salah satu cara mengamankan hardware 
adalah menempatkan di ruangan yang memiliki keamanan yang baik. Lubang 
saluran udara perlu diberi perhatian karena dapat saja orang masuk ke 
ruangan server melaui saluran tersebut. Kabel-kabel jaringan harus 
dilindungi agar tidak mudah bagi hacker memotong kabel lalu 
menyambungkan ke komputernya.
Akses terhadap komputer juga dapat 
dibatasi dengan mengeset keamanan di level BIOS yang dapat mencegah 
akses terhadap komputer, memformat harddisk, dan mengubah isi Main Boot 
Record (tempat informasi partisi) harddisk. Penggunaan hardware 
autentifikasiseperti smart card dan finger print detector juga layak 
dipertimbangkan untuk meningkatkan keamanan.
2)      Keamanan software.
Sesuai dengan namanya, maka yang harus 
diamankan adalah perangkat lunak. Perangkat lunak yang kita maksud 
disini bisa berupa sistem operasi, sistem aplikasi, data dan informasi 
yang tersimpan dalam komputer jaringan terutama pada server. Contohnya, 
jika server hanya bertugas menjadi router, tidak perlu software web 
server dan FTP server diinstal. Membatasi software yang dipasang akan 
mengurangi konflik antar software dan membatasi akses, contohnya jika 
router dipasangi juga dengan FTP server, maka orang dari luar dengan 
login anonymous mungkin akan dapat mengakses router tersebut.
Software yang akan diinstal sebaiknya 
juga memiliki pengaturan keamanan yang baik. Kemampuan enkripsi 
(mengacak data) adalah spesifikasi yang harus dimilki oleh software yang
 akan digunakan, khusunya enkripsi 128 bit karena enkripsi dengan sistem
 56 bit sudah dapat dipecahkan dengan mudah saat ini. Beberapa software 
yang memiliki lubang keamanan adalah mail server sendmail dan aplikasi 
telnet. Sendmail memiliki kekurangan yaitu dapat ditelnet tanpa login di
 port (25) dan pengakses dapat membuat email dengan alamat palsu. 
Aplikasi telnet memiliki kekurangan mengirimkan data tanpa 
mengenkripsinya (mengacak data) sehingga bila dapat disadap akan sangat 
mudah untuk mendapatkan data.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah
 password. Sebaiknya diset panjang password minimum unutk mempersulit 
hacker memcahkan password. Password juga akan semakin baik jika tidak 
terdiri huruf atau angak saja, huruf kecil atau kapital semua, namun 
sebaiknya dikombinasi. Enkripsi dapat menambah keamanan jaringan dengan 
cara mengacak password dan username, baik dalam record di host maupun 
pada saat password dan username itu dilewatkan jaringan saat melakukan 
login ke komputer lain.
Routing tidak terlepas pula dari 
gangguan keamanan. Gangguan yang sering muncul adalah pemberian 
informasi palsu mengenai jalur routing (source routing pada header IP). 
Pemberian informasi palsu ini biasanya dimaksudkan agar 
datagram-datagram dapat disadap. Untuk mencegah hal seperti itu, router 
harus diset agar tidak mengijinkan source routing dan dalam protokol 
routing disertakan autentifikasi atau semacam password agar informasi 
routing hanya didapat dari router yang terpercaya.
sumber
 
0 komentar:
Post a Comment